Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menerapkan transaksi nontunai secara penuh di seluruh organisasi perangkat daerah dengan menggunakan aplikasi "cash management system" milik Bank NTB.

Penandantanganan nota kesepahaman sekaligus peluncuran aplikasi "cash management system (CMS)" dilakukan oleh Wali Kota Mataram Ahyar Abduh dan Direktur Utama Bank NTB Komari Subakir di Mataram, Senin.

"Kota Mataram adalah salah satu dari 12 daerah yang dijadikan proyek percontohan transaksi nontunai oleh Kementerian Dalam Negeri. Dan Mataram dinilai sukses melaksanakannya sejak Agustus 2017," kata dia.

Pada tahap pelaksanaan proyek percontohan, kata dia, hanya enam organisasi perangkat daerah yang lebih dahulu menjalankan transaksi nontunai menggunakan aplikasi CMS Bank NTB.

Setelah dinilai berjalan efektif dan efisien, kemudian dipraktikkan oleh seluruh organisasi perangkat daerah lingkup Pemkot Mataram yang jumlahnya 39 lembaga. Hal itu, belum termasuk jajaran staf ahli.

Ahyar mengatakan transaksi nontunai wajib dilakukan untuk setiap pembayaran, baik gaji aparatur sipil negara, honor pegawai tidak tetap, maupun berbagai jenis pembayaran kepada pihak ketiga.

"Saya merasakan manfaat besar dengan adanya transaksi nontunai menggunakan aplikasi CMS Bank NTB. Risiko kehilangan bisa ditekan, begitu juga dengan risiko salah hitung-hitungan oleh bendahara dan relatif terjamin," ujarnya.

Direktur Utama Bank NTB Komari Subakir mengatakan aplikasi CMS sudah didesain sedemikian rupa dan melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP).

Setelah dinilai matang untuk dimanfaatkan, kemudian diajukan izin penggunaan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Sebelum digunakan untuk menunjang transaksi nontunai, kami terlebih dulu melakukan inventarisasi kegiatan yang belum nontunai," ucapnya.

Untuk mendukung kelancaran transaksi nontunai, pihaknya segera menambah jumlah anjungan tunai mandiri (ATM) 25 unit, sehingga total ATM di seluruh NTB tercatat 155 unit. Sebagian besar ATM tersebut dipasang di wilayah Kota Mataram, baik di perkantoran maupun pusat perbelanjaan yang ramai pengunjung.

Bank NTB juga akan memperbanyak jumlah mesin "electronic data capture" (EDC), yakni alat untuk menerima pembayaran yang dapat menghubungkan antarrekening bank. Alat itu juga berfungsi memindahkan dana secara "realtime".

"Kami juga terus mengembangkan `mobile banking` agar transaksi nontunai dengan aplikasi CMS bisa berjalan sesuai harapan. Tidak hanya di Pemkot Mataram tetapi seluruh kabupaten/kota di NTB," ucapnya.

Kepala OJK NTB Farid Faletehan mendukung aplikasi CMS yang merupakan salah satu produk Bank NTB dalam mendukung gerakan transaksi nontunai di lingkungan pemerintahan.

"Produk tersebut sangat bagus dan menarik. Belum semua bank menerapkan aplikasi tersebut. Kami berharap Bank NTB menerapkan di perusahaan dan pemerintah daerah lainnya," katanya. (*)

Pewarta : Awaludin
Editor : Masnun
Copyright © ANTARA 2025