Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Gilang Dhiela Fararez mengatakan pembahasan pengembangan dan implementasi ekonomi hijau menjadi salah satu fokus utama DPR RI dalam Sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) 2024.
Dia mengatakan bahwa semangat ekonomi hijau sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
"Dalam Sidang IPPP ke-2, DPR memberikan perhatian khusus pada bagaimana ekonomi hijau dapat memperbaiki kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim," kata Gilang di Jakarta, Kamis.
Menurutnya pengembangan ekonomi hijau harus dirasakan manfaatnya oleh semua masyarakat. Untuk itu, menurut Gilang, isu ekonomi hijau perlu diangkat pada Sidang ke-2 IPPP mengingat Indonesia dan negara-negara Pasifik sebagai sesama negara kepulauan memiliki tantangan yang sama dalam hal perubahan iklim.
"Forum ini diharapkan memberikan platform untuk berbagi praktik terbaik, merumuskan strategi bersama, dan menciptakan inisiatif kolaboratif yang mendukung tujuan-tujuan lingkungan dan pembangunan," ucap dia.
Dia menuturkan bahwa Sidang IPPP 2024 yang digelar oleh DPR RI untuk kedua kalinya akan resmi dibuka Kamis ini. Acara tersebut digelar DPR dengan tujuan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara kawasan pasifik.
"DPR siap menjadi tuan rumah forum IPPP untuk yang kedua kali. Pertemuan ini diselenggarakan sebagai upaya dari DPR untuk merangkul teman-teman negara kawasan Pasifik," kata dia.
Menurutnya Indonesia dan negara-negara Pasifik anggota tak hanya memiliki kesamaan geografis, tapi juga kesamaan nilai-nilai demokrasi. Sehingga, menurutnya kerja sama dan kesinambungan hubungan sangat penting.
"Pertemuan ini juga bertujuan untuk membangun konektivitas yang lebih kuat antara DPR RI dengan parlemen negara-negara Pasifik melalui berbagai kerja sama yang bermanfaat," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bima gandeng ITS Surabaya mengembangkan ekonomi biru
Baca juga: Ahli sebutkan pengembangan UMKM "hijau" perlu dukungan modal
Baca juga: Pemkot Bima gandeng ITS Surabaya mengembangkan ekonomi biru
Baca juga: Ahli sebutkan pengembangan UMKM "hijau" perlu dukungan modal
Dia mengatakan Sidang IPPP tersebut akan terbagi ke dalam tiga sesi. Menurutnya para delegasi dapat memberikan pandangan, pengalaman serta praktik terbaik yang pernah dilakukan di negaranya mengenai tema yang telah disepakati sebelumnya, dan juga berhak mengajukan pertanyaan mengenai kepentingan mereka kepada Indonesia.
"Harapannya pertemuan IPPP ke-2 ini tidak hanya memperkuat hubungan antara negara-negara Pasifik dan Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan secara global," imbuhnya.