Mataram (ANTARA) - Sebanyak 180 kepala keluarga di Lingkungan Sarata, Kelurahan Paruga, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat kini dapat menikmati pasokan air bersih setelah menunggu selama delapan tahun sejak daerah itu dilanda banjir bandang pada 2016.
"Alhamdulillah, sebanyak 180 KK di Lingkungan Sarata, Kelurahan Paruga sudah dapat menikmati air bersih. Sejak 2016 akibat dampak banjir bandang wilayah ini termasuk yang paling parah terdampak," kata Pj Wali Kota Bima Mohammad Rum saat melakukan pengecekan kran air di rumah warga, Selasa.
Sejak dilantik oleh Penjabat Gubernur NTB pada September 2023 dan selama 10 bulan menjabat, Mohammad Rum mengaku fokus menuntaskan persoalan air bersih yang setiap tahun selalu dikeluhkan oleh masyarakat setempat. "Baik akibat kekeringan maupun disebabkan rusaknya saluran air," ujarnya.
Kendati demikian, wujud nyata dan keseriusan menuntaskan kelangkaan air bersih terlihat dengan membentuk UPT Air Bersih di bawah Dinas PUPR Kota Bima untuk mengakomodasi pasokan air bersih masyarakat, khususnya bagi kelurahan yang terdampak kekeringan.
"Pemerintah Kota Bima hingga saat ini terus bekerja keras memberikan pelayanan terbaik, khususnya melayani pasokan air bersih bagi kelurahan terdampak kekeringan," ucap Mohammad Rum.
Untuk itu, Rum menegaskan komitmen Pemkot Bima untuk menuntaskan kebutuhan air bersih. "Untuk itu ke depan diharapkan tidak ada lagi keluhan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih," katanya.
"Alhamdulillah, sebanyak 180 KK di Lingkungan Sarata, Kelurahan Paruga sudah dapat menikmati air bersih. Sejak 2016 akibat dampak banjir bandang wilayah ini termasuk yang paling parah terdampak," kata Pj Wali Kota Bima Mohammad Rum saat melakukan pengecekan kran air di rumah warga, Selasa.
Sejak dilantik oleh Penjabat Gubernur NTB pada September 2023 dan selama 10 bulan menjabat, Mohammad Rum mengaku fokus menuntaskan persoalan air bersih yang setiap tahun selalu dikeluhkan oleh masyarakat setempat. "Baik akibat kekeringan maupun disebabkan rusaknya saluran air," ujarnya.
Kendati demikian, wujud nyata dan keseriusan menuntaskan kelangkaan air bersih terlihat dengan membentuk UPT Air Bersih di bawah Dinas PUPR Kota Bima untuk mengakomodasi pasokan air bersih masyarakat, khususnya bagi kelurahan yang terdampak kekeringan.
"Pemerintah Kota Bima hingga saat ini terus bekerja keras memberikan pelayanan terbaik, khususnya melayani pasokan air bersih bagi kelurahan terdampak kekeringan," ucap Mohammad Rum.
Untuk itu, Rum menegaskan komitmen Pemkot Bima untuk menuntaskan kebutuhan air bersih. "Untuk itu ke depan diharapkan tidak ada lagi keluhan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih," katanya.