Kafilah pawai takbiran di Mataram diingatkan tidak bawa kembang api

id Pawai takbiran,Kota Mataram,kembang api,Lebaran 2025,idul fitri,kafilah

Kafilah pawai takbiran di Mataram diingatkan tidak bawa kembang api

Arsip foto - Kegiatan pawai takbiran di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyambut 1 Syawal 1445 Hijriah/2024. (ANTARA/Nirkomala).

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingatkan para kafilah pawai takbiran menyambut 1 Syawal 1446 Hijriah/2025, tidak membawa petasan dan kembang api agar kegiatan bisa berjalan lancar, aman, dan kondusif.

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Sabtu, mengatakan untuk memastikan hal itu, pihaknya sudah minta para camat mengingatkan semua kafilah pawai takbiran dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari aturan dan kriteria penilaian.

"Setiap kafilah, harus melaksanakan kegiatan sesuai dengan protokol yang sudah disiapkan. Salah satunya, tidak membawa atau menyalakan petasan dan kembang api," katanya.

Penggunaan petasan dan kembang api pada saat kegiatan pawai takbiran, katanya, bisa berdampak negatif baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Apalagi ketika pelaksanaan pawai takbiran, terjadi euforia umat Muslim yang luar biasa untuk menyambut hari kemenangan, baik itu dengan ikut menjadi peserta pawai maupun yang menonton semarak pawai takbiran.

"Oleh karena itulah, kami berharap partisipasi dari masyarakat terutama para orang tua juga agar mengingatkan anak-anak agar tidak membawa petasan dan kembang api saat pawai takbiran," katanya.

Baca juga: DLH bagi ratusan kantong sampah untuk kafilah pawai takbiran di Mataram

Sementara untuk pengamanan, lanjut wali kota, sudah dilakukan koordinasi dengan berbagai aparat terkait termasuk dari jajaran TNI/Polri, serta Satpol PP dari Pemerintah Kota Mataram.

Selain itu, jajaran TNI/Polri dan Satpol PP bersama aparat kecamatan, kelurahan dan lingkungan setiap hari juga rutin melakukan pengawasan terhadap aksi gangguan kamtibmas selama bulan Ramadhan, terutama perang petasan dan kembang api.

"Terutama setelah sahur, beberapa titik menjadi lokasi yang rawan dan dijaga ketat aparat untuk menghindari dampak negatif dari kegiatan anak-anak tersebut," katanya.

Khusus untuk masalah perang petasan dan kembang api pada titik-titik tertentu salah satunya di pinggir Kali Jangkuk, wali kota sangat berharap peran dan partisipasi orang tua agar lebih ketat menjaga anak-anak dan tidak bermain petasan serta kembang api.

"Tolong para orang tua, bantu kami untuk mencegah dampak negatif dari aktivitas anak-anak," katanya.

Baca juga: Umat Muslim di Mataram menggelar pawai takbiran sambut Idul Adha

Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang sebelumnya mengatakan untuk pawai takbiran dijadwalkan digelar pada Minggu (30/3) malam di enam kecamatan se-Kota Mataram dengan rute untuk Kecamatan Sandubaya, mulai di pintu gerbang BTN Sweta sampai perempatan Sweta.

Kecamatan Cakranegara mulai di depan Kantor Lurah Cakra Barat sampai di perempatan Cakranegara. Kecamatan Selaparang mulai dari Bank NTB Syariah dan berakhir di monumen pesawat Rembiga.

Selanjutnya, Kecamatan Mataram mulai di dan berakhir di Kantor Camat Mataram, atau hanya keliling memutar ruas jalan depan kantor camat tersebut.

Sedangkan untuk kafilah di Kecamatan Sekarbela mulai dari depan Loang Baloq dan berakhir di pertigaan Jalan Panji Tilar, dan terakhir Kecamatan Ampenan mulai dari depan Toko Olympic dan berakhir di depan Polda NTB.

"Harapan kami, semua camat dapat mempersiapkan kegiatan pawai takbiran lebih maksimal agar semua tahapan bisa berjalan lancar, aman, dan kondusif," katanya.

Baca juga: Warga Lombok Tengah pawai takbiran keliling sambut Idul Fitri
Baca juga: Masyarakat NTB diimbau hindari euforia berlebihan saat perayaan Lebaran