DLH bagi ratusan kantong sampah untuk kafilah pawai takbiran di Mataram

id DLH ,Kota Mataram,sampah takbiran,pawai takbiran,kantong sampah,kafilah

DLH bagi ratusan kantong sampah untuk kafilah pawai takbiran di Mataram

Sejumlah camat di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerima kantong sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, untuk diberikan kepada kafilah pawai takbiran sebagai bentuk partisipasi dalam penanganan sampah di sepanjang jalan yang dilintasi, Senin (24/3/2025). ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram membagikan ratusan kantong plastik kepada panitia pawai takbiran menyambut 1 Syawal 1446 Hijriah, untuk kemudian dibagikan ke kafilah, sebagai partisipasi penanganan sampah di sepanjang jalan yang dilintasi dalam kegiatan itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin, mengatakan kantong plastik sampah tersebut dibagi melalui kecamatan karena kegiatan pawai takbiran dipusatkan di enam kecamatan di daerah itu.

"Satu kecamatan mendapat masing-masing sekitar 50-75 lembar kantong sampah, berkapasitas sekitar 20 kilogram per lembar," katanya.

Ia mengatakan pembagian kantong plastik sampah itu sebagai bagian partisipasi kafilah.

Baca juga: DLH siapkan konsep kelola sampah dua kegiatan besar keagamaan di Mataram

Oleh karena itu, dia mengharapkan, kafilah aktif mengambil sampah yang ada di sekitar jalan yang menjadi rute pawai takbiran atau sampah dari para peserta.

Meskipun DLH melibatkan peran serta kafilah menampung sampah, 325 petugas kebersihan tetap diturunkan sebab sampah tidak hanya dari peserta tetapi juga penonton.

Dengan adanya partisipasi kafilah itu, pihaknya menargetkan penanganan sampah pada malam takbiran dapat dituntaskan pada pukul 03.00 Wita, sehingga para petugas juga bisa bersiap-siap melaksanakan Shalat Idul Fitri.

Baca juga: Masyarakat NTB diimbau hindari euforia berlebihan saat perayaan Lebaran

Setelah Shalat Idul Fitri, petugas kembali melakukan penanganan sampah di sejumlah titik pelaksanaan Shalat Idul Fitri, karena bisanya beberapa lapangan akan menjadi pusat pelaksanaan Shalat Idul Fitri.

Oleh karena itu, sampah-sampah di lapangan setelah Shalat Idul Fitri biasanya berupa sampah kertas, seperti koran bekas yang digunakan jamaah sebagai alas shalat.

"Volume sampah saat pawai takbiran, kami prediksi sekitar 3-4 ton," katanya.

Baca juga: DLH Mataram ajak kafilah peserta pawai takbiran bantu tangani sampah

Menyinggung penanganan sampah saat pawai Ogoh-Ogoh yang dijadwalkan Jumat (28/3), pihaknya menyiapkan konsep berbeda, yakni dengan menyiapkan 50 petugas kebersihan pada barisan belakang peserta Ogoh-Ogoh.

Mereka bertugas langsung melakukan pembersihan jalan yang menjadi rute kegiatan pawai Ogoh-Ogoh, sehingga begitu peserta sampai lokasi finis sudah tidak ada lagi sampah.

"Istilahnya, petugas kami ini menjadi peserta terakhir pawai Ogoh-Ogoh, sebab untuk Ogoh-Ogoh hanya satu jalur dan dipusatkan satu tempat, sedangkan pawai takbir digelar di enam kecamatan dengan rute berbeda," katanya.