Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan asesmen terhadap indikasi longsor dampak hempasan air sungai akibat hujan yang terjadi pada Selasa (30/7).
"Hari ini petugas kami turun lapangan, menindaklanjuti indikasi longsor di Kelurahan Pagesangan dan Pagutan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan indikasi longsor tersebut terjadi akibat hujan pada Selasa (30/7) dengan intensitas sedang, namun dengan durasi lama dan merata.
Baca juga: Bronjong siap dipasang guna antisipasi longsor di DAS Jangkuk Mataram
Berdasarkan laporan yang diterima, katanya, longsor itu dipicu karena adanya hempasan air sungai dan berdampak juga ke salah satu rumah warga.
"Karena itu, untuk mengantisipasi dampak lebih luas, tim kami turun melakukan pemantauan," katanya.
Hasil dari asesmen, lanjut Mahfuddin, akan dikoordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram dan OPD terkait lainnya.
Baca juga: Pemerintah Mataram gandeng BWS NTB petakan titik rawan abrasi dan longsor
Selain laporan indikasi longsor tersebut, hingga saat ini pihaknya belum menerima dampak dari hujan kemarin. Sedangkan dari hasil pantauan titik genangan yang dilakukan pada saat hujan turun, tim BPBD hanya menemukan dua titik genangan yakni di kawasan Jalan Majapahit Kekalik dan Jalan Adi Sucipto, Ampenan.
Dua titik genangan itu merupakan titik lama yang muncul lagi, kata dia, karena mungkin kapasitas drainase tidak mencukupi dan adanya sampah.
"Untuk masalah genangan ini kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR," katanya.
Lebih jauh Mahfuddin mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap anomali cuaca yang terjadi saat ini, sebab perubahan cuaca bisa terjadi kapan saja.
"Sekarang panas, tapi nanti tiba-tiba terjadi hujan disertai angin kencang. Untuk itu kami harap masyarakat tetap waspada," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram pasang bronjong antisipasi longsor di DAS Jangkuk
"Hari ini petugas kami turun lapangan, menindaklanjuti indikasi longsor di Kelurahan Pagesangan dan Pagutan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan indikasi longsor tersebut terjadi akibat hujan pada Selasa (30/7) dengan intensitas sedang, namun dengan durasi lama dan merata.
Baca juga: Bronjong siap dipasang guna antisipasi longsor di DAS Jangkuk Mataram
Berdasarkan laporan yang diterima, katanya, longsor itu dipicu karena adanya hempasan air sungai dan berdampak juga ke salah satu rumah warga.
"Karena itu, untuk mengantisipasi dampak lebih luas, tim kami turun melakukan pemantauan," katanya.
Hasil dari asesmen, lanjut Mahfuddin, akan dikoordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram dan OPD terkait lainnya.
Baca juga: Pemerintah Mataram gandeng BWS NTB petakan titik rawan abrasi dan longsor
Selain laporan indikasi longsor tersebut, hingga saat ini pihaknya belum menerima dampak dari hujan kemarin. Sedangkan dari hasil pantauan titik genangan yang dilakukan pada saat hujan turun, tim BPBD hanya menemukan dua titik genangan yakni di kawasan Jalan Majapahit Kekalik dan Jalan Adi Sucipto, Ampenan.
Dua titik genangan itu merupakan titik lama yang muncul lagi, kata dia, karena mungkin kapasitas drainase tidak mencukupi dan adanya sampah.
"Untuk masalah genangan ini kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR," katanya.
Lebih jauh Mahfuddin mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap anomali cuaca yang terjadi saat ini, sebab perubahan cuaca bisa terjadi kapan saja.
"Sekarang panas, tapi nanti tiba-tiba terjadi hujan disertai angin kencang. Untuk itu kami harap masyarakat tetap waspada," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram pasang bronjong antisipasi longsor di DAS Jangkuk