Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mohammed Rycko Amelza Daniel berharap mitra deradikalisasi mampu mengelola lahan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Sukamakmur, Bogor, nantinya dengan kreatif sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.
Adapun KTN yang berada di atas ketinggian 400 meter di atas permukaan laut tersebut akan dikelola mitra deradikalisasi, penyintas, dan masyarakat sekitar.
"Tidak ada tanah yang tidak bisa dikembangkan, harus lebih kreatif dalam mengelola. Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat," kata Rycko saat meninjau lahan KTN Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, Kamis, seperti dikutip dari keterangan tertulis resmi.
Maka dari itu, ia mengatakan pembangunan KTN Sukamakmur merupakan bentuk kolaborasi multi pihak di mana salah satu meningkatkan peningkatan kesejahteraan mitra deradikalisasi dan masyarakat sekitar.
"Tujuan kita berkumpul di sini sebagai bentuk kerja sama dan kolaborasi dari semua pihak, salah satu tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama mitra deradikalisasi," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Koperasi Medang Harmoni Selaras (MHS) Dedi Riswanda menjelaskan nantinya wilayah seluas kurang lebih 82 hektare tersebut akan dibagi menjadi beberapa klaster, mulai dari klaster budidaya perikanan hingga wisata kehutanan.
Ia memerinci, dalam perencanaan sementara, KTN Sukamakmur akan dibagi menjadi beberapa klaster mulai dari klaster budidaya perikanan, wirausaha pabrik pakan mandiri dan peternakan unggas, wilayah religi dan edukasi, pameran hasil bumi, hingga wisata kehutanan.
Baca juga: BNPT sosialisasi dan pra-audit standar pengamanan hotel
Baca juga: Zero terror attacks since 2023 until now
Sementara itu, salah satu mitra deradikalisasi, Aris Amir Falah sekaligus pendiri Yayasan Hubbul Wathan Indonesia mengapresiasi upaya BNPT dalam memberdayakan masyarakat. Adapun dirinya tertarik memanfaatkan lahan untuk wisata religi dan sarana edukasi.
"Terima kasih kepada BNPT, akan kami manfaatkan terutama dalam aspek religi dan edukasi," ucap Aris.
KTN merupakan salah satu bentuk upaya penanggulangan radikal terorisme yang dilakukan BNPT melalui pendekatan lunak. Dengan adanya pembangunan KTN, ketahanan nasional dalam mereduksi paham radikal intoleran dari hulu hingga hilir diharapkan dapat berjalan.
Adapun KTN yang berada di atas ketinggian 400 meter di atas permukaan laut tersebut akan dikelola mitra deradikalisasi, penyintas, dan masyarakat sekitar.
"Tidak ada tanah yang tidak bisa dikembangkan, harus lebih kreatif dalam mengelola. Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat," kata Rycko saat meninjau lahan KTN Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, Kamis, seperti dikutip dari keterangan tertulis resmi.
Maka dari itu, ia mengatakan pembangunan KTN Sukamakmur merupakan bentuk kolaborasi multi pihak di mana salah satu meningkatkan peningkatan kesejahteraan mitra deradikalisasi dan masyarakat sekitar.
"Tujuan kita berkumpul di sini sebagai bentuk kerja sama dan kolaborasi dari semua pihak, salah satu tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama mitra deradikalisasi," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Koperasi Medang Harmoni Selaras (MHS) Dedi Riswanda menjelaskan nantinya wilayah seluas kurang lebih 82 hektare tersebut akan dibagi menjadi beberapa klaster, mulai dari klaster budidaya perikanan hingga wisata kehutanan.
Ia memerinci, dalam perencanaan sementara, KTN Sukamakmur akan dibagi menjadi beberapa klaster mulai dari klaster budidaya perikanan, wirausaha pabrik pakan mandiri dan peternakan unggas, wilayah religi dan edukasi, pameran hasil bumi, hingga wisata kehutanan.
Baca juga: BNPT sosialisasi dan pra-audit standar pengamanan hotel
Baca juga: Zero terror attacks since 2023 until now
Sementara itu, salah satu mitra deradikalisasi, Aris Amir Falah sekaligus pendiri Yayasan Hubbul Wathan Indonesia mengapresiasi upaya BNPT dalam memberdayakan masyarakat. Adapun dirinya tertarik memanfaatkan lahan untuk wisata religi dan sarana edukasi.
"Terima kasih kepada BNPT, akan kami manfaatkan terutama dalam aspek religi dan edukasi," ucap Aris.
KTN merupakan salah satu bentuk upaya penanggulangan radikal terorisme yang dilakukan BNPT melalui pendekatan lunak. Dengan adanya pembangunan KTN, ketahanan nasional dalam mereduksi paham radikal intoleran dari hulu hingga hilir diharapkan dapat berjalan.