Denpasar (ANTARA) -
Kepolisian Daerah Bali menyebutkan kebakaran yang terjadi di Pasar Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (17/8) siang diduga berawal dari sebuah kios yang menjual kain dan baju kaos di bagian basement timur.
 
"Sesuai keterangan para saksi sekitar pukul 13.00 Wita, api diperkirakan berasal dari kios yang menjual kain dan baju kaos di basement timur nomor 3," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangannya di Denpasar, Minggu.
 
Jansen menjelaskan untuk memadamkan api tersebut, sebanyak 21 unit mobil Pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar dikerahkan. Pihak TNI Polri pun ikut memadamkan api.
 
"Kita semua prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut di mana peristiwanya terjadi bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Jansen.
 
Para saksi yang pertama kali melihat kejadian tersebut berupaya memadamkan api dengan menggunakan peralatan sederhana.

Selanjutnya, mereka melaporkan kejadian kebakaran kepada petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar karena api makin membesar. Kapolres Gianyar AKBP Umar sendiri ikut turun langsung memimpin pemadaman itu bersama pihak damkar dan aparat TNI. Selain mobil Damkar Gianyar, sejumlah mobil pemadam juga didatangkan dari pemadam kebakaran Kabupaten Klungkung, Bangli, Denpasar dan Badung.
 
Untuk sementara, kata Jansen kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
 
"Kita doakan bersama semoga tidak sampai menimbulkan korban jiwa," kata mantan Kapolresta Denpasar itu.

Baca juga: Disdag Mataram serahkan pengelolaan 20 lapak Pasar Seni Sayang-Sayang
Baca juga: Bantuan revitalisasi Pasar Seni Mataram sebesar Rp16 miliar ditunda
 
Pasar Seni Ubud diresmikan kembali pada 23 September 2023 setelah rampung dilakukan renovasi akibat kebakaran di blok A yang terjadi pada akhir Maret 2016. Tahun 2020, pemerintah merevitalisasi Pasar Seni Ubud, dan dapat beroperasi kembali pada akhir September 2023.
 
Pasar Seni Ubud terletak di tengah kota dan berseberangan langsung dengan Puri Ubud.
 
 

Pewarta : Rolandus Nampu
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024