Mataram (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Berry Arifsyah Harahap mengatakan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi nontunai terus meningkat di masyarakat.
"Penggunaan QRIS terus meningkat seiring tumbuhnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap kanal dan instrumen pembayaran yang efektif dan efisien," kata Berry dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, Senin.
Terhitung hingga Juni 2024, ujar dia, jumlah pengguna QRIS di NTB telah mencapai 459.731 pengguna dengan total volume transaksi mencapai 10.567.331 kali dan nominal transaksi mencapai Rp1,08 triliun.
Baca juga: Pemprov NTB dan Bank Indonesia bersinergi kampanyekan penggunaan QRIS
Kemudian, dari segi pelaku usaha pengguna QRIS sebagai media transaksi nontunai atau merchant, sudah terdapat 311.508 merchant yang tersebar di seluruh Provinsi NTB.
Dia menyampaikan bahwa Kota Mataram sebagai wilayah dengan jumlah merchant terbanyak dengan total 87.593 merchant. Wilayah kedua terbanyak di Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah 43.794 merchant dan Lombok Tengah 41.542 merchant.
"Bank Indonesia bersama dengan perbankan terus berupaya mendorong para pelaku usaha untuk mendaftarkan diri menjadi merchant QRIS, sehingga dapat merasakan manfaat dari mudah dan efisiennya pembayaran digital," ujar Berry.
Baca juga: Pj Gubernur Hassanudin mengajak warga gunakan QRIS sebagai alat bayar
Pada momentum perayaan Pekan QRIS Nasional (PQN) pada Minggu (18/8), Bank Indonesia turut menyosialisasikan kepada masyarakat terkait ragam kemudahan dari penggunaan QRIS.
"Pada akhirnya, kami ucapkan selamat Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga dengan penyelenggaraan PQN ini dapat meningkatkan ekonomi keuangan digital dan mempererat kolaborasi antara seluruh stakeholders terkait untuk pengembangan ekonomi khususnya di Provinsi NTB," ujarnya pula.
"Penggunaan QRIS terus meningkat seiring tumbuhnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap kanal dan instrumen pembayaran yang efektif dan efisien," kata Berry dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, Senin.
Terhitung hingga Juni 2024, ujar dia, jumlah pengguna QRIS di NTB telah mencapai 459.731 pengguna dengan total volume transaksi mencapai 10.567.331 kali dan nominal transaksi mencapai Rp1,08 triliun.
Baca juga: Pemprov NTB dan Bank Indonesia bersinergi kampanyekan penggunaan QRIS
Kemudian, dari segi pelaku usaha pengguna QRIS sebagai media transaksi nontunai atau merchant, sudah terdapat 311.508 merchant yang tersebar di seluruh Provinsi NTB.
Dia menyampaikan bahwa Kota Mataram sebagai wilayah dengan jumlah merchant terbanyak dengan total 87.593 merchant. Wilayah kedua terbanyak di Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah 43.794 merchant dan Lombok Tengah 41.542 merchant.
"Bank Indonesia bersama dengan perbankan terus berupaya mendorong para pelaku usaha untuk mendaftarkan diri menjadi merchant QRIS, sehingga dapat merasakan manfaat dari mudah dan efisiennya pembayaran digital," ujar Berry.
Baca juga: Pj Gubernur Hassanudin mengajak warga gunakan QRIS sebagai alat bayar
Pada momentum perayaan Pekan QRIS Nasional (PQN) pada Minggu (18/8), Bank Indonesia turut menyosialisasikan kepada masyarakat terkait ragam kemudahan dari penggunaan QRIS.
"Pada akhirnya, kami ucapkan selamat Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga dengan penyelenggaraan PQN ini dapat meningkatkan ekonomi keuangan digital dan mempererat kolaborasi antara seluruh stakeholders terkait untuk pengembangan ekonomi khususnya di Provinsi NTB," ujarnya pula.