Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan (higienitas) dan imunitas sebagai langkah antisipasi penyebaran virus cacar monyet (monkeypox).
"Higienitas dan imunitas dapat mencegah penularan kasus cacar monyet dan virus-virus lain," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram H Emirald Isfihan di Mataram, Jumat.
Hal tersebut disampaikan menyikapi pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kasus monkeypox menjadi kedaruratan kasus global.
Dari data Kementerian Kesehatan RI, terdapat 88 kasus monkeypox yang sudah terdeteksi di Indonesia sejak tahun 2022-2024 ini. Terkait dengan itu, masyarakat perlu mewaspadai penularan monkeypox karena virus ini sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2022.
Baca juga: Dinkes Mataram NTB meminta warga terapkan PHBS antisipasi cacar monyet
Emirald mengatakan, sejauh ini kasus cacar monyet di Kota Mataram belum pernah ditemukan, namun peringatan dari WHO harus menjadi atensi bersama untuk melakukan upaya antisipasi dan pencegahan.
Sebagai bentuk kewaspadaan, Dinkes dalam hal ini memiliki kapasitas untuk melakukan edukasi, dan skrining ketika ada indikasi temuan kasus.
Sedangkan untuk pengawasan jalur masuk hewan peliharaan, terutama monyet merupakan inang utama dari virus monkeypox, menjadi ranah pihak berwenang dalam hal ini Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Kami bertugas mengedukasi masyarakat salah satunya dengan menjaga kebersihan dan meningkatkan imunitas daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah memastikan bebas kasus cacar monyet
Sedangkan untuk langkah-langkah antisipasi, pencegahan, penanganan, dan lainnya, kata Emirald, pihaknya menunggu arahan pemerintah pusat.
Dari informasi, tambahnya, virus cacar monyet ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh yang terinfeksi virus, seperti air liur, darah, atau cairan dari ruam kulit serta melakukan hubungan seksual dengan orang yang terpapar virus monkeypox.
Gejalanya diawali dengan demam, gatal diseluruh tubuh, pusing dan muncul bintik-bintik yang bernanah dan terasa melepuh pada permukaan kulit.
"Masyarakat kita harapkan tetap tenang tapi waspada, dan ketika masyarakat mengalami gangguan kesehatan segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya mengingatkan.
Baca juga: Penularan cacar monyet melalui percikan ludah
Baca juga: Turki siap hadapi epidemi cacar monyet
"Higienitas dan imunitas dapat mencegah penularan kasus cacar monyet dan virus-virus lain," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram H Emirald Isfihan di Mataram, Jumat.
Hal tersebut disampaikan menyikapi pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kasus monkeypox menjadi kedaruratan kasus global.
Dari data Kementerian Kesehatan RI, terdapat 88 kasus monkeypox yang sudah terdeteksi di Indonesia sejak tahun 2022-2024 ini. Terkait dengan itu, masyarakat perlu mewaspadai penularan monkeypox karena virus ini sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2022.
Baca juga: Dinkes Mataram NTB meminta warga terapkan PHBS antisipasi cacar monyet
Emirald mengatakan, sejauh ini kasus cacar monyet di Kota Mataram belum pernah ditemukan, namun peringatan dari WHO harus menjadi atensi bersama untuk melakukan upaya antisipasi dan pencegahan.
Sebagai bentuk kewaspadaan, Dinkes dalam hal ini memiliki kapasitas untuk melakukan edukasi, dan skrining ketika ada indikasi temuan kasus.
Sedangkan untuk pengawasan jalur masuk hewan peliharaan, terutama monyet merupakan inang utama dari virus monkeypox, menjadi ranah pihak berwenang dalam hal ini Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Kami bertugas mengedukasi masyarakat salah satunya dengan menjaga kebersihan dan meningkatkan imunitas daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah memastikan bebas kasus cacar monyet
Sedangkan untuk langkah-langkah antisipasi, pencegahan, penanganan, dan lainnya, kata Emirald, pihaknya menunggu arahan pemerintah pusat.
Dari informasi, tambahnya, virus cacar monyet ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh yang terinfeksi virus, seperti air liur, darah, atau cairan dari ruam kulit serta melakukan hubungan seksual dengan orang yang terpapar virus monkeypox.
Gejalanya diawali dengan demam, gatal diseluruh tubuh, pusing dan muncul bintik-bintik yang bernanah dan terasa melepuh pada permukaan kulit.
"Masyarakat kita harapkan tetap tenang tapi waspada, dan ketika masyarakat mengalami gangguan kesehatan segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya mengingatkan.
Baca juga: Penularan cacar monyet melalui percikan ludah
Baca juga: Turki siap hadapi epidemi cacar monyet