Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta warga agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah antisipasi penyebaran virus cacar monyet (monkeypox).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis, mengatakan upaya pencegahan seperti ketika COVID-19 merebak perlu diterapkan kembali guna menghindar dari berbagai potensi penularan virus berbahaya.

"Seperti menggunakan masker dan mencuci tangan setelah beraktivitas dan berinteraksi dengan orang banyak bisa melindungi kita dari berbagai virus," katanya.

Menurut dia, sejauh ini kasus cacar monyet belum ditemukan di Kota Mataram, namun langkah pencegahan lebih baik dilakukan daripada mengobati.

"Apalagi vaksin virus cacat monyet ini terbatas dan harganya cukup mahal. Jadi, lebih baik kita mencegah dengan menerapkan PHBS," katanya.

Sekretaris Dinas Dinkes Kota Mataram dr H Emirald Isfihan menambahkan, berbagai langkah antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari virus cacar monyet di antaranya, menjalankan pola hidup sehat dengan istirahat cukup, minum air putih yang banyak, makan makanan bergizi, dan melakukan olahraga rutin.

"Pola hidup sehat adalah kunci untuk menjaga imunitas. Imunitas yang bagus menjadi penangkal penyakit terutama penyakit menular," katanya.

Selain itu, kata dia, jika ada gejala yang dirasakan seperti sakit kepala, demam, nyeri otot, sakit punggung, dan lainnya segera periksa diri ke dokter atau fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

Pasalnya, dengan pengobatan yang tepat dan cepat cacat monyet akan sembuh sendiri dalam waktu 2-4 minggu bahkan kadang 3 minggu, sama seperti cacar air.

Baca juga: Pemkab Lombok Tengah memastikan bebas kasus cacar monyet
Baca juga: Jakbar mengumumkan penambahan kasus cacat monyet

"Cepat lambatnya penyembuhan cacar monyet juga tergantung imunitas masing-masing orang," katanya.
 

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024