Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan program percetakan sawah seluas satu juta hektare berjalan lancar guna memperkuat ketersediaan pangan nasional dan menghadapi potensi darurat pangan dengan langkah strategis yang terencana.
 

"Saya kira cetak sawah adalah langkah-langkah tepat untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan dan shortage," kata Mentan Amran Sulaiman seusai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin.

Menurut Amran, pencetakan sawah merupakan langkah krusial untuk mencapai swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Langkah ini menjadi sangat penting mengingat hampir semua negara di dunia menghadapi tantangan serius, seperti perubahan iklim dan gelombang panas global," ujarnya.

Meskipun demikian, Mentan berharap adanya penambahan jumlah anggaran hingga Rp68 triliun pada tahun 2025.

"Pemerintah bertekad untuk cetak sawah satu juta hektare. Oleh karena itu kita berharap ada tambahan (anggaran). Jadi dari Rp68 triliun itu paling kita gunakan Rp25 triliun sampai Rp30 triliun untuk cetak sawah," ujarnya.

Selain pencetakan sawah, kata dia, pemerintah juga fokus pada penyediaan benih unggul sebagai bagian dari upaya peningkatan produktivitas.

Mentan menekankan pentingnya benih unggul untuk optimalisasi lahan serta penggunaan alat mesin pertanian yang harus diperbanyak.

"Benih unggul sangat penting terutama untuk optimalisasi lahan, yang juga penting adalah penggunaan alat mesin pertanian yang harus kita perbanyak karena pertanian modern itu mutlak kita lakukan," katanya.

Baca juga: Kementan buka kontak darurat pompa bagi petani

Selain itu, kata Amran, pemerintah melalui Kementan juga terus melakukan upaya transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern.

Ia mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi nasional melalui perluasan areal tanam dengan bantuan pompanisasi dan irigasi perpompaan.

"Program ini telah berjalan selama beberapa bulan dan kini sudah merata di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Kementan berharap program itu dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan meningkatkan ketahanan pangan nasional secara signifikan.

"Upaya itu juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menghadapi tantangan global dalam sektor pertanian," ujarnya.

Baca juga: Distan perketat lalu lintas hewan di Mataram antisipasi cacar monyet

Kementerian Pertanian berkomitmen untuk memastikan pelaksanaan program cetak sawah berjalan lancar, dengan terus mengawal dan memantau progresnya.

"Kegiatan ini berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan saat ini sudah merata di seluruh Indonesia," kata Mentan.


 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024