Lombok Tengah (ANTARA) - Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bendungan Pengge atau SPAM Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) segera dilakukan uji coba, sehingga bisa digunakan saat ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika 2024.
"SPAM ini untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Desa Penyangga," kata Direktur Utama PDAM Lombok Tengah Bambang Supratomo di Lombok Tengah, Selasa.
Staf dari Keperesidenan sudah turun melakukan pemantauan untuk memastikan proyek ini sudah berjalan baik dan benar.
Dari hasil kunjungan diketahui bahwa proyek pemerintah pusat yang total anggarannya sekitar Rp 200 miliar dengan dua tahap pengerjaan ini sudah sesuai dengan perencanaan.
“Ini masih proses uji alir dan dalam waktu seminggu atau dua minggu ke depan. Kami harapkan sudah bisa terdistribusi dengan maksimal ke KEK Mandalika," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah belum mampu bayar hosting fee di ajang MotoGP
Ia mengatakan pihak ITDC juga sudah menyiapkan dua tempat penampungan besar di zona timur dan zona barat dengan kapasitas sebelah barat bisa menampung 16.000 liter per kubik dan di timur bisa menampung 8000 liter per kubik.
“Termasuk untuk penyaluran di desa penyangga juga sekarang sudah siap, karena semua peralatan sudah terpasang secara gratis,” katanya.
Ia menegaskan bahwa SPAM Mandalika ini masih menjadi tanggung jawab dua stakeholder, yaitu dari Bendungan Pengge hingga IPAL di Desa Pengengat masih menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS).
Baca juga: Pemprov NTB siap menyambut MotoGP 2024
Sementara dari IPAL Pengengat sampai ke pelanggan menjadi tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW).
“Jaringan yang dibangun oleh BPPW informasi yang kami terima dalam waktu dekat akan diserahterimakan ke Pemda dalam hal ini ke PDAM. Tapi yang dari BWS sampai IPAL Pengengat informasi hanya serah terima pengoperasional saja," katanya .
Desa penyangga yang bisa menikmati aliran air dari SPAM Mandalika ini seperti di Desa Mertak, Sukadana, Kuta dan beberapa desa lainnya.
"Sehingga secara teknis tidak bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat di wilayah Kecamatan Praya karena memang jaringannya khusus untuk masyarakat desa penyangga dan memenuhi kebutuhan air di KEK Mandalika," katanya.
Baca juga: NTB siapkan 50 stan promosi daerah saat ajang MotoGP
Baca juga: Pemesanan hotel di Mataram di bawah 50 persen jelang MotoGP 2024