Jakarta (ANTARA) - Dewan Kerja Nasional (DKN) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka berkomitmen mendidik generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui penyelenggaraan Kursus Pengelola Dewan Kerja (KPDK) Tingkat Nasional.
"Ini merupakan bentuk keseriusan dari Dewan Kerja dalam mendidik generasi muda dan membidik Indonesia Emas 2045 dengan kualitas SDM yang benar-benar siap," kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Komjen Pol (Purn) Budi Waseso dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Budi juga berharap para peserta KPDK yang digelar di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, pada 30 Agustus–4 September 2024 itu dapat mengimplementasikan pengalamannya di daerah masing-masing. Hal yang Budi kemukakan itu pun telah disampaikan oleh Wakil Kepala Bidang Pembinaan Anggota Muda Kwarnas Gerakan Pramuka Sigit Muryono dalam kegiatan KPDK pada Senin ini.
Diketahui kursus itu diikuti oleh hampir 100 peserta dari Kwartir Daerah (Kwarda) seluruh Indonesia. Lalu, ada pula sejumlah narasumber yang memberikan pembekalan kepada peserta, seperti Sekjen Kwarnas Gerakan Pramuka Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo, Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora Yohan, serta Staf Ahli Bidang Manajemen Kemenlu Acep Somantri.
Berikutnya Budi menyampaikan bahwa KPDK juga diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). IPP merupakan alat ukur pembangunan pemuda di lima domain dasar yaitu, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
"Ini juga menjadi visi dan program dari DKN yakni memastikan bahwa peran Dewan Kerja selaras dengan visi besar Gerakan Pramuka dalam mendukung pembangunan karakter generasi muda menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.
Saat ini Dewan Kerja Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tersebar di seluruh Indonesia hingga tingkat ranting. Mereka pun memiliki jaringan internasional dengan keanggotaan pemuda-pemudi berusia 16–25 tahun.
Baca juga: Pj. Gub NTB harap Pramuka jadi pioner pelestari lingkungan
Baca juga: Pakar intelejen menegaskan Pramuka tetap jadi ekstrakurikuler wajib
Dalam menjalankan amanah sebagai Dewan Kerja, kata Budi, para anggota harus berprestasi di Dewan Kerja, akademik, dan karir di luar Dewan Kerja.
"Lakukan inovasi, adaptasi, dan tujuan yang jelas dalam merencanakan sebuah kegiatan agar dapat menjawab tantangan zaman," ujarnya.
"Ini merupakan bentuk keseriusan dari Dewan Kerja dalam mendidik generasi muda dan membidik Indonesia Emas 2045 dengan kualitas SDM yang benar-benar siap," kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Komjen Pol (Purn) Budi Waseso dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Budi juga berharap para peserta KPDK yang digelar di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, pada 30 Agustus–4 September 2024 itu dapat mengimplementasikan pengalamannya di daerah masing-masing. Hal yang Budi kemukakan itu pun telah disampaikan oleh Wakil Kepala Bidang Pembinaan Anggota Muda Kwarnas Gerakan Pramuka Sigit Muryono dalam kegiatan KPDK pada Senin ini.
Diketahui kursus itu diikuti oleh hampir 100 peserta dari Kwartir Daerah (Kwarda) seluruh Indonesia. Lalu, ada pula sejumlah narasumber yang memberikan pembekalan kepada peserta, seperti Sekjen Kwarnas Gerakan Pramuka Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo, Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora Yohan, serta Staf Ahli Bidang Manajemen Kemenlu Acep Somantri.
Berikutnya Budi menyampaikan bahwa KPDK juga diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). IPP merupakan alat ukur pembangunan pemuda di lima domain dasar yaitu, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
"Ini juga menjadi visi dan program dari DKN yakni memastikan bahwa peran Dewan Kerja selaras dengan visi besar Gerakan Pramuka dalam mendukung pembangunan karakter generasi muda menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.
Saat ini Dewan Kerja Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tersebar di seluruh Indonesia hingga tingkat ranting. Mereka pun memiliki jaringan internasional dengan keanggotaan pemuda-pemudi berusia 16–25 tahun.
Baca juga: Pj. Gub NTB harap Pramuka jadi pioner pelestari lingkungan
Baca juga: Pakar intelejen menegaskan Pramuka tetap jadi ekstrakurikuler wajib
Dalam menjalankan amanah sebagai Dewan Kerja, kata Budi, para anggota harus berprestasi di Dewan Kerja, akademik, dan karir di luar Dewan Kerja.
"Lakukan inovasi, adaptasi, dan tujuan yang jelas dalam merencanakan sebuah kegiatan agar dapat menjawab tantangan zaman," ujarnya.