Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan usulan pemindahan pelabuhan masuk barang impor perlu dibahas dan diputuskan bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas atau Ratas.
"Tentu nanti pada saatnya kalau hal seperti itu harus (dalam) Ratas," ujar Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu.
Dirinya menyampaikan bahwa para menteri terkait seperti Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sudah hampir menyepakati dalam rapat terkait usulan pemindahan pelabuhan masuk barang impor agar tidak menumpuk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Kalau itu memang susah mengendalikannya karena overkapasitas, maka bisa ditata ada Semarang, Jawa Tengah, nanti mungkin di Belawan, Sumatera Utara atau di Batam, Kepulauan Riau, kemudian ada lagi di Bitung, Sulawesi Utara, serta ada juga Makassar, Sulawesi Selatan, dan Sorong, Papua Barat Daya," katanya.
Diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan pemindahan jalur masuk barang impor di luar Pulau Jawa guna menghambat peredaran tujuh komoditas impor, yang membanjiri Indonesia.
Zulkifli menyampaikan saat ini sebagian besar barang impor masuk melalui pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa. Dengan dipindahkannya pelabuhan ke luar Jawa, maka biaya logistik akan menjadi lebih tinggi dan mempengaruhi harga jual barang impor tersebut ke konsumen.
Baca juga: Realisasi anggaran hingga Agustus 2024 capai Rp1,12 triliun
Baca juga: Tiongkok sebut RI punya semua persyaratan jadi negara maju
Zulkifli menyebut usulan pemindahan pelabuhan masuk barang impor telah disampaikan kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Keduanya telah sepakat untuk membahas masalah ini dalam rapat terbatas (ratas).
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemindahan jalur masuk barang impor (entry point) tujuh komoditas ke wilayah timur Indonesia, secara langsung bisa memperkuat daya saing industri dalam negeri.
"Tentu nanti pada saatnya kalau hal seperti itu harus (dalam) Ratas," ujar Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu.
Dirinya menyampaikan bahwa para menteri terkait seperti Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sudah hampir menyepakati dalam rapat terkait usulan pemindahan pelabuhan masuk barang impor agar tidak menumpuk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Kalau itu memang susah mengendalikannya karena overkapasitas, maka bisa ditata ada Semarang, Jawa Tengah, nanti mungkin di Belawan, Sumatera Utara atau di Batam, Kepulauan Riau, kemudian ada lagi di Bitung, Sulawesi Utara, serta ada juga Makassar, Sulawesi Selatan, dan Sorong, Papua Barat Daya," katanya.
Diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan pemindahan jalur masuk barang impor di luar Pulau Jawa guna menghambat peredaran tujuh komoditas impor, yang membanjiri Indonesia.
Zulkifli menyampaikan saat ini sebagian besar barang impor masuk melalui pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa. Dengan dipindahkannya pelabuhan ke luar Jawa, maka biaya logistik akan menjadi lebih tinggi dan mempengaruhi harga jual barang impor tersebut ke konsumen.
Baca juga: Realisasi anggaran hingga Agustus 2024 capai Rp1,12 triliun
Baca juga: Tiongkok sebut RI punya semua persyaratan jadi negara maju
Zulkifli menyebut usulan pemindahan pelabuhan masuk barang impor telah disampaikan kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Keduanya telah sepakat untuk membahas masalah ini dalam rapat terbatas (ratas).
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemindahan jalur masuk barang impor (entry point) tujuh komoditas ke wilayah timur Indonesia, secara langsung bisa memperkuat daya saing industri dalam negeri.