Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana meninjau progres proyek revitalisasi Pantai Ampenan, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan yang terjadi sejalan dengan rencana yang telah disiapkan.
"Dari laporan akhir, kegiatan revitalisasi sudah berjalan sesuai target dengan realisasi 13,81 persen atau mengalami percepatan 1,9 persen dari target," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Wali kota dalam kesempatan itu didampingi sejumlah kepala dinas di antaranya Kepala Dinas Pariwisata Cahya Samudra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup H Nizar Denny Cahyadi, dan Dinas PUPR Lale Widiahning, serta camat, lurah, dan kepala lingkungan setempat.
Dikatakan, dengan melihat realisasi pekerjaan tersebut, Pemerintah Kota Mataram optimistis kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan bisa selesai sesuai kontrak pada 21 Desember 2024.
Baca juga: Revitalisasi Pantai Ampenan Mataram senilai Rp4,5 miliar segera tender
Apalagi, anggaran kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan itu bersumber dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2024.
Karena itu, kegiatan ini menjadi atensi pemerintah kota agar bisa segera memberikan dampak ekonomi serta memberikan keyakinan kepada pemerintah pusat bahwa Kota Mataram serius dan optimal mengelola bantuan.
"Setelah revitalisasi rampung, pengunjung bisa lebih aman dan nyaman serta jumlah pengunjung bisa meningkat," katanya.
Lebih jauh wali kota mengatakan, setelah proyek revitalisasi rampung, Pemerintah Kota Mataram akan melakukan penataan lanjutan seperti penataan gapura, anjungan, pembuatan lapangan futsal sesuai masukan warga, dan pemasangan "riprap" sebagai pemecah gelombang antisipasi gelombang pasang.
"Pemangan 'riprap' jadi salah satu bagian yang mendesak untuk melindungi fasilitas yang sudah kita bangun, sebab Pantai Ampenan merupakan kawasan rawan abrasi," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram sebut Kemenparekraf bantu revitalisasi Pantai Ampenan
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Cahya Samudra mengatakan, dengan anggaran Rp4,5 miliar itu, kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan yang dilaksanakan dalam tiga kegiatan.
Kegiatan pertama, pembangunan mini "amphitheater" atau gelanggang pertunjukan seni dan budaya, kedua penataan lapak pedagang, dan ketiga plaza untuk menempatkan 17 berugak.
"Mini 'amphitheater' yang kami bangun itu berkapasitas maksimal 1.000 orang," katanya.
Fasilitas mini "amphitheater" di Pantai Ampenan tersebut dimaksudkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.
Seperti, berbagai festival budaya, pameran, galeri seni, dan aktivitas masyarakat lainnya yang bisa mendorong menghidupkan kembali Kota Tua Ampenan.
"Mini 'amphitheater' bisa menjadi ruang kreatif masyarakat di kota itu," katanya.
Baca juga: Dispar Kota Mataram menyiapkan Rp4,5 miliar revitalisasi Pantai Ampenan
"Dari laporan akhir, kegiatan revitalisasi sudah berjalan sesuai target dengan realisasi 13,81 persen atau mengalami percepatan 1,9 persen dari target," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Wali kota dalam kesempatan itu didampingi sejumlah kepala dinas di antaranya Kepala Dinas Pariwisata Cahya Samudra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup H Nizar Denny Cahyadi, dan Dinas PUPR Lale Widiahning, serta camat, lurah, dan kepala lingkungan setempat.
Dikatakan, dengan melihat realisasi pekerjaan tersebut, Pemerintah Kota Mataram optimistis kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan bisa selesai sesuai kontrak pada 21 Desember 2024.
Baca juga: Revitalisasi Pantai Ampenan Mataram senilai Rp4,5 miliar segera tender
Apalagi, anggaran kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan itu bersumber dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2024.
Karena itu, kegiatan ini menjadi atensi pemerintah kota agar bisa segera memberikan dampak ekonomi serta memberikan keyakinan kepada pemerintah pusat bahwa Kota Mataram serius dan optimal mengelola bantuan.
"Setelah revitalisasi rampung, pengunjung bisa lebih aman dan nyaman serta jumlah pengunjung bisa meningkat," katanya.
Lebih jauh wali kota mengatakan, setelah proyek revitalisasi rampung, Pemerintah Kota Mataram akan melakukan penataan lanjutan seperti penataan gapura, anjungan, pembuatan lapangan futsal sesuai masukan warga, dan pemasangan "riprap" sebagai pemecah gelombang antisipasi gelombang pasang.
"Pemangan 'riprap' jadi salah satu bagian yang mendesak untuk melindungi fasilitas yang sudah kita bangun, sebab Pantai Ampenan merupakan kawasan rawan abrasi," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram sebut Kemenparekraf bantu revitalisasi Pantai Ampenan
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Cahya Samudra mengatakan, dengan anggaran Rp4,5 miliar itu, kegiatan revitalisasi Pantai Ampenan yang dilaksanakan dalam tiga kegiatan.
Kegiatan pertama, pembangunan mini "amphitheater" atau gelanggang pertunjukan seni dan budaya, kedua penataan lapak pedagang, dan ketiga plaza untuk menempatkan 17 berugak.
"Mini 'amphitheater' yang kami bangun itu berkapasitas maksimal 1.000 orang," katanya.
Fasilitas mini "amphitheater" di Pantai Ampenan tersebut dimaksudkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.
Seperti, berbagai festival budaya, pameran, galeri seni, dan aktivitas masyarakat lainnya yang bisa mendorong menghidupkan kembali Kota Tua Ampenan.
"Mini 'amphitheater' bisa menjadi ruang kreatif masyarakat di kota itu," katanya.
Baca juga: Dispar Kota Mataram menyiapkan Rp4,5 miliar revitalisasi Pantai Ampenan