Aceh (ANTARA) - Tim panjat tebing Jawa Timur, Eka Dian Krismawati, Amanda Narda Mutia, dan Rajiah Sallsabilah sukses meraih medali emas nomor speed relay putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara.
Pada pertandingan di Arena Panjat Tebing, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Minggu, Eka Dian dkk meraih waktu tercepat, yakni 21,52 detik. Di urutan kedua, kontingen Banten dengan catatan waktu 23,36 detik sehingga meraih medali perak, sedangkan perunggu diraih oleh Jawa Tengah dengan waktu 25,15 detik.
Kontingen Bali yang diperkuat oleh olimpian Desak Made Rita Kusuma Dewi bersama Desak Nyoman Widianingsih dan Kadek Adi Asih tersisih di peringkat keempat dengan waktu 26,63 detik.
"Alhamdulillah pasti senang ya. Tentunya semua berkat doa dari orang tua, teman, pelatih, dan masyarakat Jatim," kata Amanda, mewakili kontingen Bali.
Apalagi, medali emas tersebut yang pertama mereka raih di PON sehingga menjadi kebanggaan tersendiri. Meski sudah meraih emas, Amanda mengaku mereka belum puas karena masih ada pertandingan-pertandingan lainnya yang juga menargetkan medali emas.
Pada nomor speed relay putri, ada beberapa nama senior, seperti Desak Made, namun mereka mengaku tidak gentar dan tetap percaya diri.
"Kalau di 'speed' kami kan memang selisihnya enggak jauh. Jadi, siapa yang konsentrasi itulah yang bisa menang," katanya.
Baca juga: Atlet Raja raih emas pertama aerobik perorangan putra
Baca juga: Pembinaan atlet muaythai Jatim melalui proses panjang hingga juara
Ke depan, Amanda mengaku mereka berharap bisa mengikuti pelatnas untuk Olimpiade 2028. Cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan 16 nomor, dan empat di antaranya sudah final, yakni combined (boulder and lead) perorangan putra dan putri, serta speed relay putra dan putri.
Pertandingan cabang olahraga panjat tebing diikuti sebanyak 26 provinsi yang mengirimkan total 188 atlet, terdiri atas 103 atlet putra dan 85 atlet putri.
Pada pertandingan di Arena Panjat Tebing, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Minggu, Eka Dian dkk meraih waktu tercepat, yakni 21,52 detik. Di urutan kedua, kontingen Banten dengan catatan waktu 23,36 detik sehingga meraih medali perak, sedangkan perunggu diraih oleh Jawa Tengah dengan waktu 25,15 detik.
Kontingen Bali yang diperkuat oleh olimpian Desak Made Rita Kusuma Dewi bersama Desak Nyoman Widianingsih dan Kadek Adi Asih tersisih di peringkat keempat dengan waktu 26,63 detik.
"Alhamdulillah pasti senang ya. Tentunya semua berkat doa dari orang tua, teman, pelatih, dan masyarakat Jatim," kata Amanda, mewakili kontingen Bali.
Apalagi, medali emas tersebut yang pertama mereka raih di PON sehingga menjadi kebanggaan tersendiri. Meski sudah meraih emas, Amanda mengaku mereka belum puas karena masih ada pertandingan-pertandingan lainnya yang juga menargetkan medali emas.
Pada nomor speed relay putri, ada beberapa nama senior, seperti Desak Made, namun mereka mengaku tidak gentar dan tetap percaya diri.
"Kalau di 'speed' kami kan memang selisihnya enggak jauh. Jadi, siapa yang konsentrasi itulah yang bisa menang," katanya.
Baca juga: Atlet Raja raih emas pertama aerobik perorangan putra
Baca juga: Pembinaan atlet muaythai Jatim melalui proses panjang hingga juara
Ke depan, Amanda mengaku mereka berharap bisa mengikuti pelatnas untuk Olimpiade 2028. Cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan 16 nomor, dan empat di antaranya sudah final, yakni combined (boulder and lead) perorangan putra dan putri, serta speed relay putra dan putri.
Pertandingan cabang olahraga panjat tebing diikuti sebanyak 26 provinsi yang mengirimkan total 188 atlet, terdiri atas 103 atlet putra dan 85 atlet putri.