Lombok Tengah (ANTARA) - PT ITDC berkolaborasi dengan Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan demonstrasi masak bagi ibu rumah tangga untuk mendukung program penurunan stunting di desa penyangga kawasan Mandalika.

"Mari tingkatkan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi yang layak sejak dini," kata Corporate Secretary Group Head Injourney Tourism Development Corporation (ITDC), Million Sekarsari saat acara sosialisasi penurunan stunting di Desa Prabu, Lombok Tengah, Selasa.

Ia mengatakan program yang dilaksanakan diharapkan dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Lombok Tengah.

"Angka stunting menurun, sumber daya manusia masyarakat bisa meningkat," katanya.

Baca juga: Angka stunting di Lombok Tengah turun jadi 10,91 persen

Program yang dilaksanakan ini terus berkelanjutan di semua wilayah desa penyangga kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, sehingga diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Oleh karena itu, selain memberikan makanan tambahan, pihaknya juga melakukan sosialisasi pemenuhan gizi yang layak sejak dini bagi balita dan diharapkan program yang dilaksanakan bisa bermanfaat dalam jangka panjang.

"Makanan yang diberikan kepada anak itu harus bergizi," katanya.

Ia berharap masyarakat tetap mendukung pengembangan pariwisata di KEK Mandalika dan ajang MotoGP untuk kemajuan pembangunan di Indonesia.

"Semakin banyak kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin meningkat," katanya.

Baca juga: Kasus stunting di Lombok Tengah diaudit

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Timur Baiq Nurulaini menyambut baik program tersebut dan diharapkan dapat mendukung penurunan angka stunting di Lombok Tengah.

"Program ini diharapkan bisa berkelanjutan untuk menurunkan stunting di Lombok Tengah," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah tetap berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah desa dengan melaksanakan berbagai program, seperti pemberian makanan tambahan dan edukasi kepada masyarakat terkait pemberian makanan bergizi bagi anak.

"Angka stunting di Lombok Tengah saat ini mencapai 10,4 persen atau di bawah target nasional 14 persen," katanya.

Ia mengatakan penyebab balita terkena stunting bukan karena faktor kemiskinan, namun karena faktor pola asuh dan pola makan, sehingga kegiatan demo masak ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memberikan pola asuh bagi balita.

"Penyebab angka stunting juga karena pernikahan dini, hal itu juga menjadi fokus pemerintah untuk mencegah pernikahan anak," katanya.

Baca juga: Gerakan tablet tambah darah siswi SMP-SMA digelar di Lombok Tengah
Baca juga: Tiga desa di Lombok Tengah menjadi percontohan roadmap penurunan stunting


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024