Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan diseminasi audit kasus stunting dalam rangka mempercepat penurunan stunting di daerah setempat.
"Audit kasus stunting ini untuk melihat program yang dilaksanakan dengan tujuan mempercepat penurunan kasus stunting di Lombok Tengah," kata Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah di Lombok Tengah, Jumat.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, angka stunting di Lombok Tengah tetap mengalami penurunan setiap tahun.
Di mana pada 2023 kasus stunting di Lombok Tengah mencapai 13,34 persen atau sudah di bawah target nasional. Namun pemerintah daerah terus melakukan terobosan dengan pemberian makanan tambahan, sehingga angka stunting terus mengalami penurunan setiap bulan.
"Angka stunting Lombok Tengah per Agustus 2024 mencapai 10, 14 persen atau sekitar 10 ribu balita," katanya.
Baca juga: Angka stunting di Lombok Tengah turun jadi 10,91 persen
Pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk menurunkan angka stunting satu digit setiap tahun, sehingga program penambahan makanan tambahan tetap dilaksanakan.
"Pemberian makanan tambahan tetap dilaksanakan," katanya.
Program pemberian makanan tambahan tersebut tetap dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan gizi balita dan ibu hamil, sehingga kasus stunting di Lombok Tengah bisa menuju zero atau nol.
"Target pemerintah itu supaya bisa nol, namun minimal satu digit setiap tahun dan Lombok Tengah sudah berada di bawah target nasional," katanya.
Untuk menurunkan angka stunting, pemerintah daerah berkolaborasi dengan semua pihak baik itu BUMN, BUMD dan Baznas Lombok Tengah.
"Artinya penanganan stunting ini dilaksanakan secara gotong royong," katanya.
Baca juga: Gerakan tablet tambah darah siswi SMP-SMA digelar di Lombok Tengah
Baca juga: Tiga desa di Lombok Tengah menjadi percontohan roadmap penurunan stunting