Banda Aceh (ANTARA) - Atlet hapkido Glorya Venaya Emely Muntu baru pertama kali tampil di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. Namun dalam penampikan debutnya itu, ia sudah mampu menyumbangkan medali emas pertama untuk Sulawesi Utara.
Hapkido baru pertama kali dipertandingkan di level PON pada PON tahun ini. Pada PON XX Papua 2021, hapkido baru dipertandingkan sebagai olahraga eksibisi.
Pada laga final daeryun (tarung) kelas 62-72 kilogram putri yang berlangsung di GOR KONI, Banda Aceh, Glorya sukses mengatasi perlawanan atlet Sumatera Utara Ledy Devega Sagala, dengan skor 6-4.
Ia menyatakan cukup puas dengan penampilannya di PON kali ini, dan menyebut bahwa pertarungannya berjalan sesuai rencana sebelumnya.
“Sesuai. Sesuai ekspektasi (jalannya pertarungan),” kata Gloriya kepada Antara.
Salah satu titik penting pada pertarungan melawan Ledy di final adalah tendangannya yang masuk ke tubuh sang lawan. Gloriya menyebut bahwa hal itu terjadi karena refleks semata.
“Tidak. Tidak direncanakan. Itu mengalir saja seperti itu,” tuturnya.
Gloriya menyatakan bahwa persiapannya cukup mepet untuk dapat berlaga di PON Aceh-Sumut. Total, perempuan 19 tahun itu hanya menghabiskan waktu sekira delapan bulan untuk berlatih intensif.
Baca juga: Jadwal panahan PON 2024 pada hari ini
Baca juga: Cabang olahraga dansa sumbang emas kedua NTB di PON
Hapkido belum dipertandingkan di ajang yang multi cabang lebih tinggi seperti SEA Games atau Asian Games. Meski demikian, perempuan kelahiran Tondano itu menegaskan dirinya akan tetap berlatih untuk dapat mengejar prestasi yang lebih tinggi lagi.
Cabang olahraga hapkido masih akan memainkan beberapa nomor pertarungan dan seni lagi pada PON Aceh-Sumut 2024 sampai Kamis (12/9) mendatang.
Hapkido baru pertama kali dipertandingkan di level PON pada PON tahun ini. Pada PON XX Papua 2021, hapkido baru dipertandingkan sebagai olahraga eksibisi.
Pada laga final daeryun (tarung) kelas 62-72 kilogram putri yang berlangsung di GOR KONI, Banda Aceh, Glorya sukses mengatasi perlawanan atlet Sumatera Utara Ledy Devega Sagala, dengan skor 6-4.
Ia menyatakan cukup puas dengan penampilannya di PON kali ini, dan menyebut bahwa pertarungannya berjalan sesuai rencana sebelumnya.
“Sesuai. Sesuai ekspektasi (jalannya pertarungan),” kata Gloriya kepada Antara.
Salah satu titik penting pada pertarungan melawan Ledy di final adalah tendangannya yang masuk ke tubuh sang lawan. Gloriya menyebut bahwa hal itu terjadi karena refleks semata.
“Tidak. Tidak direncanakan. Itu mengalir saja seperti itu,” tuturnya.
Gloriya menyatakan bahwa persiapannya cukup mepet untuk dapat berlaga di PON Aceh-Sumut. Total, perempuan 19 tahun itu hanya menghabiskan waktu sekira delapan bulan untuk berlatih intensif.
Baca juga: Jadwal panahan PON 2024 pada hari ini
Baca juga: Cabang olahraga dansa sumbang emas kedua NTB di PON
Hapkido belum dipertandingkan di ajang yang multi cabang lebih tinggi seperti SEA Games atau Asian Games. Meski demikian, perempuan kelahiran Tondano itu menegaskan dirinya akan tetap berlatih untuk dapat mengejar prestasi yang lebih tinggi lagi.
Cabang olahraga hapkido masih akan memainkan beberapa nomor pertarungan dan seni lagi pada PON Aceh-Sumut 2024 sampai Kamis (12/9) mendatang.