Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan langkah-langkah antisipasi menghadapi potensi bencana dalam gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, semuanya sudah sesuai prosedur.

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi mengatakan posko gabungan satuan tugas evakuasi telah dibangun di area Sirkuit Mandalika untuk memastikan keselamatan dan keamanan para penonton, pembalap, dan warga sekitar, jika terjadi bencana alam.

"Kondisi geografis NTB rawan terhadap bencana alam," ujarnya di Mataram, Jumat.

Baca juga: Cuaca race MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika berawan

Kerawanan bencana di NTB berupa gempa bumi, tsunami, maupun bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, gelombang pasang, tanah longsor, maupun angin puting beliung, yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Ahmad menuturkan posko gabungan itu dilengkapi dengan peralatan serta kendaraan evakuasi dan komunikasi untuk mendukung berjalannya koordinasi real-time, serta tim siaga yang siap bertindak cepat jika situasi darurat terjadi.

"Koordinasi intensif dilakukan untuk memantau setiap potensi risiko secara real-time. Dengan tindakan preventif itu diharapkan ajang MotoGP 2024 dapat berjalan lancar dan aman," ucap Ahmadi.

Baca juga: Basarnas siagakan dua helikopter dukung MotoGP 2024 di Mandalika Lombok

Pada 27 September 2024 BPBD NTB mengimbau masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir untuk mewaspadai gelombang laut yang mencapai lebih dari dua meter di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian utara dan selatan, perairan utara Sumbawa, Samudera Hindia selatan NTB, serta Selat Sape bagian selatan.

Prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi. Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kondisi cuaca saat grand prix MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Minggu (29/9) adalah berawan dari pagi hingga malam hari.

 

Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024