Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan progres pembangunan renovasi gedung sekolah menengah pertama (SMP) yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) 2024 hingga September bervariasi.
"Progres pembangunan gedung sekolah SMP yang dikerjakan tahun ini ada yang sudah provisional hand over (PHO) dan ada yang sedang dalam pengerjaan," kata Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah Lalu Rupawan Joni di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengatakan kontrak pengerjaan proyek tersebut mulai dikerjakan Agustus hingga Desember 2024, sehingga dipastikan pengerjaan pembangunan gedung sekolah itu bisa diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan yang diharapkan.
"Jumlah sekolah yang diperbaiki tahun ini sebanyak 20 sekolah, karena mengalami rusak," katanya.
Ia mengatakan gedung sekolah yang diperbaiki tersebut merupakan sekolah negeri dan diharapkan bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Lombok Tengah, khususnya.
"Sedangkan untuk alokasi anggaran yang diberikan di masing-masing sekolah bervariasi, namun untuk total dana semua Rp28 miliar," katanya.
Ia mengatakan sasaran program pembaikan sekolah yang menggunakan DAK ini ditentukan langsung pemerintah pusat berdasarkan usulan dari masing-masing operator sekolah.
Selain itu, hasil koordinasi antara tiga kementerian, yakni Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Dari total 88 SMP di Lombok Tengah yang butuh perhatian atau yang mengalami rusak sedang itu sekitar 30 persen," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah daerah juga tetap mengusulkan perbaikan sekolah di Lombok Tengah melalui DAK maupun DAU.
"Kami tetap mengusulkan setiap tahun, namun yang menentukan itu adalah pemerintah pusat," katanya.
"Progres pembangunan gedung sekolah SMP yang dikerjakan tahun ini ada yang sudah provisional hand over (PHO) dan ada yang sedang dalam pengerjaan," kata Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah Lalu Rupawan Joni di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengatakan kontrak pengerjaan proyek tersebut mulai dikerjakan Agustus hingga Desember 2024, sehingga dipastikan pengerjaan pembangunan gedung sekolah itu bisa diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan yang diharapkan.
"Jumlah sekolah yang diperbaiki tahun ini sebanyak 20 sekolah, karena mengalami rusak," katanya.
Ia mengatakan gedung sekolah yang diperbaiki tersebut merupakan sekolah negeri dan diharapkan bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Lombok Tengah, khususnya.
"Sedangkan untuk alokasi anggaran yang diberikan di masing-masing sekolah bervariasi, namun untuk total dana semua Rp28 miliar," katanya.
Ia mengatakan sasaran program pembaikan sekolah yang menggunakan DAK ini ditentukan langsung pemerintah pusat berdasarkan usulan dari masing-masing operator sekolah.
Selain itu, hasil koordinasi antara tiga kementerian, yakni Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Dari total 88 SMP di Lombok Tengah yang butuh perhatian atau yang mengalami rusak sedang itu sekitar 30 persen," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah daerah juga tetap mengusulkan perbaikan sekolah di Lombok Tengah melalui DAK maupun DAU.
"Kami tetap mengusulkan setiap tahun, namun yang menentukan itu adalah pemerintah pusat," katanya.