Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan keterampilan kerja bidang barista dan sablon dengan menyasar 80 orang masyarakat miskin yang tercatat dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

"Dua pelatihan itu, saat ini tahap seleksi pendaftaran peserta. Pelatihan dijadwalkan mulai 15 Oktober 2024, hingga 10 hari ke depan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, sebanyak 80 orang peserta yang menjadi sasaran pelatihan kerja tersebut terbagi menjadi dua, dengan rincian 40 orang untuk pelatihan barista dan 40 orang pelatihan sablon. 

Baca juga: Dinsos Mataram siapkan tim monev pelatihan kerja dan bantuan peralatan PRSE

Kegiatan pelatihan kerja tersebut bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi masyarakat sekaligus membuka lapangan usaha secara mandiri sehingga peserta bisa keluar dari kategori keluarga miskin.

"Kegiatan pelatihan barista dan sablon itu merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.  

Diharapkan melalui pelatihan itu, peserta dapat mempraktikkan keterampilan yang didapat untuk diaplikasikan guna peningkatan ekonomi rumah tangga dan kemandirian berusaha.

"Kami juga berharap pelatihan yang akan didapat bisa menjadi modal peserta menciptakan lapangan kerja dan akhirnya dapat menekan angka pengangguran di Kota Mataram," katanya.

Baca juga: Disnaker siapkan pelatihan tata boga sasar warga miskin di Mataram

Untuk mendukung hal tersebut, lanjutnya, setelah pelatihan para peserta akan mendapatkan bantuan berbagai peralatan sesuai dengan jenis pelatihan yang diikuti.

"Bantuan peralatan itu, dimaksudkan menjadi modal awal peserta membuka usaha sendiri hingga mampu menjadi pengusaha mandiri," katanya.

Lebih jauh Rudi mengatakan, dua pelatihan kerja tersebut merupakan pelatihan kerja terakhir yang dilaksanakan Disnaker Kota Mataram tahun 2024.

Baca juga: Sebanyak 40 peserta ikuti pelatihan otomotif secara gratis di Mataram

Sebelumnya sudah ada tiga pelatihan kerja yang dilaksanakan dengan menyasar masyarakat miskin yang berada dalam DTKS. Tiga pelatihan yang sudah dilaksanakan meliputi pelatihan tata rias, otomotif, dan pelatihan tata boga.

Kuota masing-masing jenis pelatihan tetap sebanyak 40 peserta yang rata-rata masuk dalam DTKS dengan kategori pencari kerja dari masyarakat umum dan purna pekerja migran Indonesia (PMI).

"Total anggaran untuk lima jenis pelatihan itu sekitar Rp1 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) tahun 2024," katanya.


Baca juga: Pendaftar pelatihan otomotif di Mataram lampaui target


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024