Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan pendaftar pelatihan otomotif secara gratis melampaui target kuota tersedia dengan jumlah pendaftar lebih dari 80 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Jumat, mengatakan sampai tanggal penutupan pendaftaran pada 23 Juli 2024, pendaftar pelatihan otomotif tercatat lebih dari 80 orang.

"Ini satu indikasi terhadap animo masyarakat tinggi. Sementara kita hanya punya kota untuk 40 orang" katanya.

Baca juga: Disnaker buka pelatihan otomotif di Mataram guna atasi kemiskinan ekstrem

Dia mengatakan untuk mendapatkan calon peserta sesuai dengan kuota tersedia, pihaknya sekarang masih melakukan seleksi kembali secara selektif dengan memprioritaskan persyaratan yang ditetapkan.

Persyaratan tersebut di antaranya berusia 18-35 tahun, memiliki KTP sebagai warga Kota Mataram, tidak sedang sekolah, kuliah, atau bekerja, dan belum pernah mengikuti pelatihan serupa sebelumnya.

"Selain itu syarat utamanya pendaftar masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)," katanya.

Sebab, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, meningkatkan kompetensi, sekaligus menciptakan lapangan kerja.

Baca juga: Penanganan kemiskinan ekstrem di Mataram melalui pelatihan kerja

Setelah kegiatan seleksi, sambungnya, pelatihan otomotif dijadwalkan dimulai pada tanggal 30 Juli 2024, selama 10 hari ke depan.

Untuk mendukung kegiatan pelatihan kerja itu, Disnaker bekerja sama dengan salah satu dealer motor di Kota Mataram.

"Jadi praktik pelatihan otomotif selama 10 hari, berlangsung di bengkel dealer tersebut," katanya.

Setelah kegiatan pelatihan, lanjutnya, para peserta akan mendapatkan bantuan berbagai peralatan otomotif yang menjadi modal awal peserta membuka usaha.

Tetapi sebelum menerima bantuan itu, para peserta terlebih dahulu menandatangani surat pernyataan agar bantuan tidak dipindah tangan.

Baca juga: Perempuan rawan sosial ekonomi di Mataram dapat pelatihan kerja

Untuk pengawasan, lanjutnya, tim Disnaker akan melakukan evaluasi secara berkala memantau apakah mereka sudah membuka usaha sendiri atau tidak.

"Untuk yang belum membuka usaha, tentu kita akan cari tahu kendala dan solusinya seperti apa," katanya.

Lebih jauh Rudi mengatakan antusias masyarakat mengikuti pelatihan kerja gratis yang dilaksanakan Disnaker Kota Mataram cukup tinggi, hal itu dapat dilihat dari jumlah pendaftar yang selalu melampaui target. Seperti saat pelatihan tata rias yang sudah dilaksanakan akhir bulan Juni 2024 pendaftar mencapai 157 orang sementara kuota tersedia 40 orang.

"Apalagi besok saat kita buka pelatihan tata boga, kemungkinan jumlah pendaftar bisa berlipat, karena biasanya kalau jenis pelatihan mengarah ke kaum perempuan mereka lebih antusias," katanya.

Baca juga: Pelaku UMKM di Mataram diberi pelatihan pembuatan kerajinan cukli
 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024