Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan kerja kepada 174 orang perempuan yang rawan sosial ekonomi, agar memiliki keterampilan yang memadai untuk membuka usaha sendiri dan hidup mandiri.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Lalu Samsul Adnan di Mataram, Jumat, mengatakan untuk program pelatihan kerja ini terbagi menjadi dua jenis pelatihan.

"Pertama pelatihan tata boga diikuti sebanyak 74 orang dan kedua pelatihan tata rias menyasar 100 orang," katanya.

Menurutnya, sasaran pelaksanaan program pelatihan kerja itu diambil dari perwakilan enam kecamatan se-Kota Mataram yang masuk data kemiskinan ekstrem.

Baca juga: Dinsos Mataram menyalurkan bantuan kepada perempuan rawan sosial

Untuk kegiatan pelatihan saat ini, katanya, sedang dilaksanakan pelatihan untuk bidang tata boga yang diikuti 74 orang dilaksanakan dalam dua tahap. Satu tahap berlangsung selama satu minggu.

Sementara untuk pelatihan tata rias, lanjutnya, dijadwalkan dimulai pada bulan Agustus 2024, dalam tiga tahap karena jumlah peserta lebih banyak yakni 100 orang dengan sasaran sama yang ada di dalam data kemiskinan ekstrem.

"Kegiatan pelatihan tata rias juga dilaksanakan selama satu minggu untuk masing-masing tahap dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2024," katanya.

Baca juga: 100 perempuan rawan sosial di Mataram mendapat santunan

Untuk mendukung pelatihan yang telah diterima, katanya, setelah kegiatan teori dan praktik, para peserta pelatihan akan mendapatkan bantuan berbagai peralatan sesuai dengan jenis pelatihan yang diikuti.

Misalnya, untuk tata boga akan diberikan satu set kompor gas, alat masak seperti panci, pengukus, wajan, mikser, dan lainnya.

Begitu juga untuk peserta yang ikut pelatihan tata rias, bantuan yang diberikan juga berupa peralatan tata rias.

"Harapan kita, setelah pelatihan para peserta bisa mulai membuka usaha sendiri untuk mendukung peningkatan kesejahteraan sehingga bisa keluar dari kemiskinan ekstrem," katanya.

Sementara untuk pengawasan, tambah Samsul, setelah kegiatan pelatihan kerja dan pemberian bantuan, tim Dinsos akan melakukan evaluasi terhadap para peserta.

"Jadi kita bisa tau kendala yang dihadapi peserta jika tidak bisa memanfaatkan ilmu dan peralatan yang diberikan," katanya.

Baca juga: Peningkatan kualitas perempuan rawan sosial ekonomi perlu dilaksanakan secara komprehensif
Baca juga: Ribuan perempuan rawan sosial ekonomi di Mataram akan dibina
 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024