Lombok Timur (ANTARA) - Dua orang pelajar menemukan kakek umur 68 tahun, Warga Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, meninggal dunia digigit biawak, Minggu.
Mendapati hal itu, pelajar tersebut langsung memberitahukan warga serta melaporkan penemuan tersebut,ke petugas kepolisian. Anggota polisi yang mendapat laporan, bersama tim inafis Polres Lotim langsung mendatangi TKP bersama dengan tim SAR dan petugas kesehatan untuk melakukan evakuasi karena ke dalaman sungai sekitar 100 meter.
Informasi yang dihimpun, penemuan mayat korban yang sedang dimakan biawak tersebut, terjadi ketika pelajar itu datang ke TKP untuk menebang pohon bambu untuk dijadikan pagar sekolah, namun mereka mencium bau tak sedap di sekitaran TKP.
Setelah mencari arah bau tak sedap tersebut, mereka dikejutkan saat melihat sosok mayat terlentang di pinggir tebing sungai dan sedang digigit biawak. Melihat kejadian itu saksi ketakutan dan berlarian pulang memberitahukan warga sekitar, termasuk melapor ke Polisi.
Baca juga: Pelaku pembuangan mayat bayi yang dimakan biawak diburu polisi
Warga yang mendapat informasi, berbondong bondong mendatangi TKP, setelah petugas datang korban langsung di evakuasi, dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas puskesmas. Hasil visum sementara tidak ditemukan tanda tanda kekerasan di tubuh korban, dan korban meninggal 3 hari sebelum ditemukan.
Kapolsek Suela melalui Kasi Humas Polres Lotim,Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus penemuan mayat di kokok Badas Desa Suele,Kecamatan Suele Lotim. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan sedang digigit biawak.
"Korban telah dievakuasi dan hasil visum tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban," ucapnya.
Baca juga: Geger! temuan mayat bayi di saluran irigasi, organnya tak utuh diduga dimakan biawak
Korban diperkirakan meninggal dunia 3 x 24 jam, dan jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Kasus kematian korban dalam penyelidikan " sebut Nicolas
Mendapati hal itu, pelajar tersebut langsung memberitahukan warga serta melaporkan penemuan tersebut,ke petugas kepolisian. Anggota polisi yang mendapat laporan, bersama tim inafis Polres Lotim langsung mendatangi TKP bersama dengan tim SAR dan petugas kesehatan untuk melakukan evakuasi karena ke dalaman sungai sekitar 100 meter.
Informasi yang dihimpun, penemuan mayat korban yang sedang dimakan biawak tersebut, terjadi ketika pelajar itu datang ke TKP untuk menebang pohon bambu untuk dijadikan pagar sekolah, namun mereka mencium bau tak sedap di sekitaran TKP.
Setelah mencari arah bau tak sedap tersebut, mereka dikejutkan saat melihat sosok mayat terlentang di pinggir tebing sungai dan sedang digigit biawak. Melihat kejadian itu saksi ketakutan dan berlarian pulang memberitahukan warga sekitar, termasuk melapor ke Polisi.
Baca juga: Pelaku pembuangan mayat bayi yang dimakan biawak diburu polisi
Warga yang mendapat informasi, berbondong bondong mendatangi TKP, setelah petugas datang korban langsung di evakuasi, dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas puskesmas. Hasil visum sementara tidak ditemukan tanda tanda kekerasan di tubuh korban, dan korban meninggal 3 hari sebelum ditemukan.
Kapolsek Suela melalui Kasi Humas Polres Lotim,Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus penemuan mayat di kokok Badas Desa Suele,Kecamatan Suele Lotim. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan sedang digigit biawak.
"Korban telah dievakuasi dan hasil visum tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban," ucapnya.
Baca juga: Geger! temuan mayat bayi di saluran irigasi, organnya tak utuh diduga dimakan biawak
Korban diperkirakan meninggal dunia 3 x 24 jam, dan jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Kasus kematian korban dalam penyelidikan " sebut Nicolas