Ratusan warga Dompu digigit hewan pembawa rabies

id Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Hewan Pembawa Rabies, GHPR, Penyakit Rabies, Kabupaten Dompu

Ratusan warga Dompu digigit hewan pembawa rabies

Ilustrasi- Hewan penular rabies (ANTARA/HO/Internet)

Dompu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, mencatat sekitar 500 kasus gigitan hewan pembawa rabies (GHPR) sepanjang tahun 2025. Kasus tersebut menjadi laporan penyakit terbanyak yang diterima melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) setiap minggu.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Dompu, Hj. Maria Ulfah, di Dompu, Kamis, mengatakan rata-rata terdapat sekitar 10 laporan harian GHPR yang diterima dari berbagai wilayah di daerah itu.

"Kalau dilihat dari laporan yang masuk setiap minggu, kasus GHPR atau gigitan anjing pembawa rabies masih yang paling banyak. Bahkan sering juga dilaporkan melalui media sosial," ujarnya.

Ia menyebutkan, pada September lalu terjadi satu kasus kematian akibat rabies di Desa Tembalae, Kecamatan Woja. Kasus tersebut menimpa warga yang tidak segera mencari penanganan medis untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) setelah digigit anjing yang diduga terinfeksi.

"Itu bukan karena kelalaian petugas kesehatan, tetapi karena korban tidak segera berobat ke fasilitas kesehatan," tegas Maria Ulfah.

Baca juga: Polisi imbau warga Dompu NTB waspada gigitan anjing rabies

Ia menjelaskan, masa inkubasi rabies rata-rata berlangsung sekitar dua minggu setelah terjadinya gigitan. Karena itu, masyarakat diminta segera mendatangi puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

"Begitu ada gigitan, masyarakat harus segera ke puskesmas untuk mendapatkan VAR," katanya.

Selain kasus di Desa Tembalae, Dinkes Dompu juga mencatat dua kasus gigitan anjing terduga rabies di Desa O’o yang telah mendapatkan penanganan medis sesuai prosedur.

Maria Ulfah menekankan, vaksinasi menjadi langkah paling penting untuk mencegah kematian akibat rabies.

"Penting bagi masyarakat untuk segera mendapatkan VAR. Tanpa vaksinasi, kemungkinan hidup korban GHPR hampir nol persen," pungkasnya.

Baca juga: Waspada gigitan anjing di Dompu: Ny Harjah pun jadi korban
Baca juga: Tiga anak digigit anjing rabies di Dompu NTB
Baca juga: Tiga anak di Dompu digigit anjing rabies dari di bokong sampai wajah
Baca juga: Delapan orang digigit, sejumlah anjing liar di Dompu dimusnahkan

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.