Mataram (ANTARA) - Para nelayan Kampung Bugis yang berlokasi di Kelurahan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluhkan harga ikan yang anjlok di tengah hasil tangkapan yang cukup melimpah.

“Saat ini harganya (ikan tongkol) turun karena banyak hasil tangkapan,” kata salah seorang nelayan bernama Saifullah saat ditemui di Mataram, Rabu.

Ia menyebut harga ikan tongkol saat ini Rp1 ribu per ekor untuk ukuran sedang. Sedangkan, tongkol ukuran yang besar menyesuaikan kondisi pasar.

Jika pasarnya ramai berarti harga juga menurun. Sebelumnya, harga ikan tongkol Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per lima ekor.

Saifullah juga menuturkan bahwa ikan hasil tangkapan tersebut diambil oleh para pedagang pasar yang kemudian dijual kembali.

“Ikan diambil oleh para pedagang pasar, ke tempat pemindangan, dan dijual eceran,” ucapnya.

Ketika musim hujan dan gelombang tinggi, para nelayan yang selama ini mengantungkan hidupnya dari hasil laut tetap mengambil risiko untuk melaut.

“Musim hujan tetap juga melaut. Kalau gelombang tinggi, kami pindah lokasi ke Senggigi,” kata Saifullah.

Lebih lanjut dia berharap pemerintah dapat mencarikan solusi atas ketidakstabilan harga ikan tongkol yang kian menurun.

Berdasarkan data pantauan harga yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 16 Oktober 2024, harga ikan segar jenis bandeng sebesar Rp34.000 per kilogram, harga ikan kembung Rp30.222 per kilogram, dan harga ikan tongkol Rp22.333 per kilogram.

Pantauan harga yang dilakukan pemerintah mengungkapkan bahwa harga ikan tongkol naik sebesar 2 persen atau Rp500 dari hari sebelumnya yang disebabkan hasil tangkapan menurun. Sedangkan, harga ikan segar lainnya masih terbilang stabil tidak ada kenaikan maupun penurunan harga.

Pewarta : I Gede Sutrawan dan Ryu Adi/Mahasiswa PKL Unram
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024