Lombok Barat (ANTARA) - Calon Bupati Lombok Barat Nurhidayah berkomitmen akan mengembalikan kejayaan pariwisata Senggigi yang merupakan ikon pariwisata di Nusa Tenggara Barat.
Pariwisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, menjadi salah satu magnet untuk mendatangkan turis mancanegara ke NTB, selain destinasi wisata lain yang sudah cukup dikenal, seperti kawasan pariwisata Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, di Kabupaten Lombok Utara.
Menurut Dayah, upaya mengembalikan kejayaan pariwisata Senggigi menjadi hal Utama. Sebab, banyak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah mendapat efek dari industri pariwisata tersebut.
Industri pariwisata yang semakin maju juga bisa menjadi alat untuk menekan angka pengangguran. Angka pengangguran yang mencapai 108 ribu atau sebesar 13,6 persen persen tersebut bisa ditekan dengan menghidupkan pelaku UMKM.
"Jadi jalan baru pariwisata yang dimaksud adalah menghidupkan kembali UMKM agar dapat berperan dalam ekosistem ekonomi pariwisata. Jadi kami berkomitmen menghidupkan Senggigi," katanya.
Baca juga: KPU Lombok Utara mengajak Pilkada damai dengan jalan sehat
Ia juga berkomitmen agar produk-produk UMKM lokal bisa dipromosikan oleh hotel-hotel dan restoran, khususnya di Kabupaten Lombok Barat, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah.
Dayah juga akan berjuang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lombok Barat dari sektor pariwisata sebesar 10 persen.
"Jadi PAD dari sektor pariwisata tidak pernah terserap 100 persen. Kami ingin meningkatkan pendapatan daerah itu dengan membangkitkan pariwisata," ujarnya.
Selain fokus pada pengembangan UMKM, Nurhidayah juga menyoroti perlunya revitalisasi dan rekonstruksi infrastruktur penunjang pariwisata di Kabupaten Lombok Barat.
"Fasilitas penerangan jalan di area pariwisata saat ini masih kurang memadai dan perlu diperbaiki agar pengunjung merasa nyaman," tambahnya.
Ia berencana untuk meningkatkan fasilitas kebersihan dan penerangan jalan agar pariwisata Senggigi dapat kembali bersinar.
Pariwisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, menjadi salah satu magnet untuk mendatangkan turis mancanegara ke NTB, selain destinasi wisata lain yang sudah cukup dikenal, seperti kawasan pariwisata Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, di Kabupaten Lombok Utara.
Menurut Dayah, upaya mengembalikan kejayaan pariwisata Senggigi menjadi hal Utama. Sebab, banyak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah mendapat efek dari industri pariwisata tersebut.
Industri pariwisata yang semakin maju juga bisa menjadi alat untuk menekan angka pengangguran. Angka pengangguran yang mencapai 108 ribu atau sebesar 13,6 persen persen tersebut bisa ditekan dengan menghidupkan pelaku UMKM.
"Jadi jalan baru pariwisata yang dimaksud adalah menghidupkan kembali UMKM agar dapat berperan dalam ekosistem ekonomi pariwisata. Jadi kami berkomitmen menghidupkan Senggigi," katanya.
Baca juga: KPU Lombok Utara mengajak Pilkada damai dengan jalan sehat
Ia juga berkomitmen agar produk-produk UMKM lokal bisa dipromosikan oleh hotel-hotel dan restoran, khususnya di Kabupaten Lombok Barat, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah.
Dayah juga akan berjuang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lombok Barat dari sektor pariwisata sebesar 10 persen.
"Jadi PAD dari sektor pariwisata tidak pernah terserap 100 persen. Kami ingin meningkatkan pendapatan daerah itu dengan membangkitkan pariwisata," ujarnya.
Selain fokus pada pengembangan UMKM, Nurhidayah juga menyoroti perlunya revitalisasi dan rekonstruksi infrastruktur penunjang pariwisata di Kabupaten Lombok Barat.
"Fasilitas penerangan jalan di area pariwisata saat ini masih kurang memadai dan perlu diperbaiki agar pengunjung merasa nyaman," tambahnya.
Ia berencana untuk meningkatkan fasilitas kebersihan dan penerangan jalan agar pariwisata Senggigi dapat kembali bersinar.