Mataram (Antaranews NTB) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera memiliki gedung rehabilitasi medik sebagai salah satu inovasi dalam upaya peningkatan pelayan masyarakat.
"Proses pembangunan gedung rehabilitasi medik saat ini sudah mencapai sekitar 50 persen, dan kami optimistis bisa tuntas sesuai kontrak yakni pada Desember 2018," kata Direktur RSUD Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Rabu.
Dengan demikian, ujarnya, kegiatan pelayanan rehabilitasi medik bisa dimulai tahun ini untuk pasien dengan berbagai jenis penyakit sebab berbagai fasilitas dan alat kesehatan sudah tersedia.
Ia mengatakan, pembangunan gedung rehabilitasi medik dengan dana sebesar Rp18 miliar tersebut, lebih sederhana jika dibandingkan dengan proses pembangunan gedung Graha Mentaram sebab gedung rehabilitasi medik merupakan penyambungan aula di bagian belakang dengan gedung Graha Mentaram.
"Gedung rehabilitasi medik akan kita dilengkapi juga dengan pembangunan kolam renang sebagai fasilitas untuk melakukan beberapa terapi terhadap penyakit-penyakit tertentu," ujarnya.
Dikatakannya, gedung rehabilitasi medik yang dilengkapi dengan kolam renang tersebut menjadi inovasi yang telah dipersiapkan pihak RSUD Kota Mataram untuk meningkatkan angka kunjungan setelah BPJS Kesehatan menerapkan kebijakan sistem rujukan berjenjang.
Pihaknya optimistis, masih banyak pasien umum maupun non-penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang menginginkan pelayanan kesehatan maksimal dengan fasilitas memadai.
"Pasien-pasien itulah yang akan menjadi sasaran pelayanan RSUD Kota Mataram di samping pasien rujukan BPJS Kesehatan," katanya.
Bahkan, lanjut Herman, saat ini program pelayanan medik "geriatri" yang mulai dilaksanakan sebelum adanya kebijakan rujukan berjenjang dari BPJS Kesehatan sudah berjalan cukup bagus dan peminatnya cukup banyak.
"Pelayanan medik geriatri ini merupakan pelayanan khusus bagi lanjut usia (lansia) usia 65 tahun ke atas terutama bagi pada pensiunan," katanya.
Lebih jauh menyinggung tentang pengawasan proses pembangunan gedung rehabilitasi medik, Direktur RSUD Kota Mataram ini menyebutkan, pihaknya tetap melibatkan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).
"Kontraktor yang mengerjakan proyek ini cukup profesional dan bonafide, bahkan siang-malam tetap bekerja karena itu kami optimistis pengerjakan bisa tuntas tepat waktu," katanya menambahkan.
"Proses pembangunan gedung rehabilitasi medik saat ini sudah mencapai sekitar 50 persen, dan kami optimistis bisa tuntas sesuai kontrak yakni pada Desember 2018," kata Direktur RSUD Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Rabu.
Dengan demikian, ujarnya, kegiatan pelayanan rehabilitasi medik bisa dimulai tahun ini untuk pasien dengan berbagai jenis penyakit sebab berbagai fasilitas dan alat kesehatan sudah tersedia.
Ia mengatakan, pembangunan gedung rehabilitasi medik dengan dana sebesar Rp18 miliar tersebut, lebih sederhana jika dibandingkan dengan proses pembangunan gedung Graha Mentaram sebab gedung rehabilitasi medik merupakan penyambungan aula di bagian belakang dengan gedung Graha Mentaram.
"Gedung rehabilitasi medik akan kita dilengkapi juga dengan pembangunan kolam renang sebagai fasilitas untuk melakukan beberapa terapi terhadap penyakit-penyakit tertentu," ujarnya.
Dikatakannya, gedung rehabilitasi medik yang dilengkapi dengan kolam renang tersebut menjadi inovasi yang telah dipersiapkan pihak RSUD Kota Mataram untuk meningkatkan angka kunjungan setelah BPJS Kesehatan menerapkan kebijakan sistem rujukan berjenjang.
Pihaknya optimistis, masih banyak pasien umum maupun non-penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang menginginkan pelayanan kesehatan maksimal dengan fasilitas memadai.
"Pasien-pasien itulah yang akan menjadi sasaran pelayanan RSUD Kota Mataram di samping pasien rujukan BPJS Kesehatan," katanya.
Bahkan, lanjut Herman, saat ini program pelayanan medik "geriatri" yang mulai dilaksanakan sebelum adanya kebijakan rujukan berjenjang dari BPJS Kesehatan sudah berjalan cukup bagus dan peminatnya cukup banyak.
"Pelayanan medik geriatri ini merupakan pelayanan khusus bagi lanjut usia (lansia) usia 65 tahun ke atas terutama bagi pada pensiunan," katanya.
Lebih jauh menyinggung tentang pengawasan proses pembangunan gedung rehabilitasi medik, Direktur RSUD Kota Mataram ini menyebutkan, pihaknya tetap melibatkan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).
"Kontraktor yang mengerjakan proyek ini cukup profesional dan bonafide, bahkan siang-malam tetap bekerja karena itu kami optimistis pengerjakan bisa tuntas tepat waktu," katanya menambahkan.