Mataram (ANTARA) - Pengurus Provinsi (Pengprov) Dai Kyokushin Karate Indonesia (DKKI) Nusa Tenggara Barat menggelar Festival Olahraga Rekreasi Daerah (Forda) I NTB di Gelanggang Pemuda, Kota Mataram.
Acara yang berlangsung dari 25-27 Oktober tersebut, diikuti oleh atlet dari berbagai dojo di NTB, dengan tema "Ayo Olahraga, Wujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat yang Sehat dan Bugar".
Acara pembukaan Forda I yang digelar Jumat, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Dewan Guru DKKI, Sensei M Machmoed, dan Ketua Pengprov DKKI Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tony Koeshadi.
Adapun kelas yang dipertandingkan, di antaranya, yunior putra usia 14-16 tahun atau 55 kilogram (kg), yunior putri usia 14-16 tahun (55kg), yunior putra usia 12-13 tahun (55kg), yunior putra usia 10-11 tahun (35kg), dewasa (60kg), dan dan kelas dewasa bebas.
Dalam sambutannya, Sensei Machmoed menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud eksistensi DKKI sebagai anggota Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi).
"Kegiatan tersebut juga menjadi tolok ukur persiapan DKKI dalam menghadapi Fornas ke-VIII yang akan datang," ujarnya.
Baca juga: Pengprov DKKI gelar Forda I NTB, ajang pembuktian karateka muda
Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga dan menemukan bibit-bibit atlet berprestasi yang akan berlaga di berbagai kejuaraan di tingkat nasional.
DKKI dibentuk di NTB pada Januari 2023 dan telah menunjukkan perkembangan yang pesat. Dari awalnya hanya berada di dua kabupaten/kota, kini telah meluas hingga enam kabupaten/kota, termasuk Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Dompu.
Ketua Pengprov DKKI NTB, Tony Koeshadi, mengatakan bahwa DKKI terus berupaya menjangkau berbagai kalangan, termasuk sekolah-sekolah, pesantren, serta instansi pemerintah dan swasta.
"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan DKKI di NTB, agar semakin dikenal dan diterima masyarakat," ujarnya.
Baca juga: 315 karateka di Sultra ikuti Sudjono Cup I
Sebagai salah satu perguruan karate terpopuler di Indonesia, DKKI memiliki karakteristik latihan yang keras dan mengutamakan disiplin.
Didirikan di bawah bimbingan Kancho drg Bambang Soengging Soerjasmoro MBA, DKKI aktif dalam berbagai kejuaraan dan berkontribusi signifikan dalam pengembangan karate di Tanah Air.
Dengan memiliki 13 dojo, DKKI Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi yang terbesar kedua setelah Jawa Tengah. Hal itu menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperkenalkan olahraga karate kepada masyarakat.
Acara yang berlangsung dari 25-27 Oktober tersebut, diikuti oleh atlet dari berbagai dojo di NTB, dengan tema "Ayo Olahraga, Wujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat yang Sehat dan Bugar".
Acara pembukaan Forda I yang digelar Jumat, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Dewan Guru DKKI, Sensei M Machmoed, dan Ketua Pengprov DKKI Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tony Koeshadi.
Adapun kelas yang dipertandingkan, di antaranya, yunior putra usia 14-16 tahun atau 55 kilogram (kg), yunior putri usia 14-16 tahun (55kg), yunior putra usia 12-13 tahun (55kg), yunior putra usia 10-11 tahun (35kg), dewasa (60kg), dan dan kelas dewasa bebas.
Dalam sambutannya, Sensei Machmoed menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud eksistensi DKKI sebagai anggota Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi).
"Kegiatan tersebut juga menjadi tolok ukur persiapan DKKI dalam menghadapi Fornas ke-VIII yang akan datang," ujarnya.
Baca juga: Pengprov DKKI gelar Forda I NTB, ajang pembuktian karateka muda
Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga dan menemukan bibit-bibit atlet berprestasi yang akan berlaga di berbagai kejuaraan di tingkat nasional.
DKKI dibentuk di NTB pada Januari 2023 dan telah menunjukkan perkembangan yang pesat. Dari awalnya hanya berada di dua kabupaten/kota, kini telah meluas hingga enam kabupaten/kota, termasuk Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Dompu.
Ketua Pengprov DKKI NTB, Tony Koeshadi, mengatakan bahwa DKKI terus berupaya menjangkau berbagai kalangan, termasuk sekolah-sekolah, pesantren, serta instansi pemerintah dan swasta.
"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan DKKI di NTB, agar semakin dikenal dan diterima masyarakat," ujarnya.
Baca juga: 315 karateka di Sultra ikuti Sudjono Cup I
Sebagai salah satu perguruan karate terpopuler di Indonesia, DKKI memiliki karakteristik latihan yang keras dan mengutamakan disiplin.
Didirikan di bawah bimbingan Kancho drg Bambang Soengging Soerjasmoro MBA, DKKI aktif dalam berbagai kejuaraan dan berkontribusi signifikan dalam pengembangan karate di Tanah Air.
Dengan memiliki 13 dojo, DKKI Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi yang terbesar kedua setelah Jawa Tengah. Hal itu menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperkenalkan olahraga karate kepada masyarakat.