Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengupayakan adanya ruang pendingin atau cold storage untuk menyimpan bahan baku makan bergizi gratis agar program nasional itu tidak berdampak signifikan terhadap inflasi pangan daerah.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan program makan bergizi gratis bukan bersifat sementara, sehingga rantai pasok makanan harus dipastikan aman.

"Kebutuhan cold storage menjadi penting untuk daerah-daerah penghasil bahan pangan di Lombok Timur," ujarnya di Mataram, Jumat.

Gita menuturkan harga bahan pangan sangat fluktuatif tergantung pasokan dan permintaan konsumen. Ketika produksi melimpah harga seringkali turun dan sebaliknya saat produksi menurun harga cenderung naik.

Baca juga: HNSI minta ada ikan sebagai protein pada program makan bergizi

Program makan bergizi gratis untuk pelajar sekolah diproyeksikan meningkatkan permintaan terhadap bahan pangan. Apabila produksi masih seperti ini sebelum program dimulai, bahkan cenderung turun berpotensi mengerek inflasi.

Menurutnya, ruang pendingin menjadi solusi dalam mengamankan bahan baku pangan agar tidak terpengaruh terhadap kenaikan maupun penurunan harga di pasaran.

"Segera kami bikin proposal minta (ruang pendingin) ke Jakarta," kata Gita.

Baca juga: Sampah sisa makanan bergizi gratis untuk pupuk

Pada Oktober 2024, Badan Pusat Statistik menyebut angka inflasi bulan ke bulan di Nusa Tenggara Barat sebesar 0,09 persen. Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi adalah tomat 0,14 persen, emas perhiasan 0,07 persen, beras 0,06 persen, bawang merah 0,03 persen, dan sigaret kretek tangan 0,03 persen.

Sedangkan, komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi adalah ikan layang atau ikan benggol sebesar 0,08 persen, udang basah 0,04 persen, ikan tongkol 0,04 persen, pisang 0,03 persen, dan cabai rawit 0,03 persen.

Baca juga: Edukasi orang tua tentukan keberlanjutan makan bergizi gratis

Pemerintah pusat menegaskan pelaksanaan program makan gizi gratis bagi kelompok yang membutuhkan bakal dimulai pada Januari 2025. Alokasi anggaran untuk program itu sekitar Rp71 triliun atau 0,29 persen dari produk domestik bruto.

Program makan bergizi gratis bertujuan meningkatkan kecukupan gizi, meningkatkan kecerdasan anak, serta mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Baca juga: Pemuda di Mataram dilibatkan dalam program makanan bergizi
Baca juga: Lombok Utara gelar aksi bergizi untuk cegah kasus stunting

Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024