Istanbul (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat menerapkan langkah-langkah pengamanan ekstensif di pusat-pusat pemungutan dan perhitungan suara di seluruh negeri untuk memastikan keamanan pada pemilu presiden yang diadakan pada Selasa (waktu setempat).
Pihak berwenang telah mengerahkan pesawat nirawak pengintai di sekitar lokasi-lokasi penting, menempatkan penembak jitu di atap-atap gedung, dan memasang kamera keamanan di sekitar lokasi pemungutan suara, menurut sebuah artikel di Washington Post.
Untuk lebih memperketat keamanan, unit polisi tambahan telah dikerahkan ke jalan-jalan di seluruh negeri. Di Washington dan Nevada, unit Garda Nasional bersiaga untuk merespons potensi kerusuhan.
Baca juga: AS lakukan kegiatan mata-mata tapi malah tuduh negara lain
Bilik pemungutan suara saat ini dilengkapi dengan "tombol panik," meningkatkan upaya perlindungan ekstra bagi para pemilih dan staf. Peningkatan kewaspadaan tersebut dilakukan setelah serangan pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS, di mana kelompok sayap kanan dan pendukung mantan Presiden Donald Trump menyerbu gedung tersebut untuk memprotes sertifikasi hasil pemilu 2020.
Baca juga: Iran ancam AS dan Israel dengan siap balasan menghancurkan
Insiden tersebut mengakibatkan tewasnya lima orang, termasuk seorang polisi. Trump menghadapi dakwaan pemakzulan atas tuduhan menghasut pemberontakan, tetapi dibebaskan di Senat pada Februari 2021.
Pada Selasa waktu setempat, warga AS akan memberikan suara mereka di tempat pemungutan suara, tidak hanya untuk memilih presiden AS mendatang, tetapi juga Kongres, gubernur negara bagian, dan pejabat pemerintah daerah.
Sumber: Anadolu-OANA
Pihak berwenang telah mengerahkan pesawat nirawak pengintai di sekitar lokasi-lokasi penting, menempatkan penembak jitu di atap-atap gedung, dan memasang kamera keamanan di sekitar lokasi pemungutan suara, menurut sebuah artikel di Washington Post.
Untuk lebih memperketat keamanan, unit polisi tambahan telah dikerahkan ke jalan-jalan di seluruh negeri. Di Washington dan Nevada, unit Garda Nasional bersiaga untuk merespons potensi kerusuhan.
Baca juga: AS lakukan kegiatan mata-mata tapi malah tuduh negara lain
Bilik pemungutan suara saat ini dilengkapi dengan "tombol panik," meningkatkan upaya perlindungan ekstra bagi para pemilih dan staf. Peningkatan kewaspadaan tersebut dilakukan setelah serangan pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS, di mana kelompok sayap kanan dan pendukung mantan Presiden Donald Trump menyerbu gedung tersebut untuk memprotes sertifikasi hasil pemilu 2020.
Baca juga: Iran ancam AS dan Israel dengan siap balasan menghancurkan
Insiden tersebut mengakibatkan tewasnya lima orang, termasuk seorang polisi. Trump menghadapi dakwaan pemakzulan atas tuduhan menghasut pemberontakan, tetapi dibebaskan di Senat pada Februari 2021.
Pada Selasa waktu setempat, warga AS akan memberikan suara mereka di tempat pemungutan suara, tidak hanya untuk memilih presiden AS mendatang, tetapi juga Kongres, gubernur negara bagian, dan pejabat pemerintah daerah.
Sumber: Anadolu-OANA