Mataram (ANTARA) - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 2 Zulkieflimansyah dan Suhaili menyebutkan kampus harus bersinergi dengan tambang rakyat dalam menciptakan produktivitas pertambangan.
"Kampus-kampus yang ada di kita (NTB) bisa kita sinergikan dengan tambang rakyat, sehingga pada saat yang sama produktivitas meningkat," kata Zulkieflimansyah dalam debat terbuka putaran kedua di Mataram, Jumat.
Dia menyampaikan dengan membuka pertambangan rakyat yang legal dapat menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memerangi pertambangan ilegal yang berbahaya bagi lingkungan.
Baca juga: Debat kedua, Tiga Cagub NTB adu gagasan terkait pengembangan pariwisata
Menurutnya, untuk mengoptimalkan diperlukan pengembangan inovasi teknologi dan pemahaman isu lingkungan.
Zulkieflimansyah menuturkan beberapa kampus di Indonesia sudah menyediakan program studi metalurgi dan teknik pertambangan yang dapat mendukung ekosistem pertambangan yang lebih baik.
"Dulu tidak ada metalurgi dan teknik pertambangan. Sekarang di semua kampus-kampus besar, sudah ada program studi ini," ucapnya.
Lebih lanjut dia menganggap persoalan tambang khususnya yang berada di Lombok tidaklah mudah karena di satu sisi menitikberatkan pada sektor pariwisata. Namun, potensi pertambangan juga sangat banyak.
Baca juga: Brimob sterilisasi pengamanan di lokasi debat kedua Pilgub NTB
Selain itu, Zulkieflimansyah juga ingin menciptakan kegiatan pertambangan yang aman bagi lingkungan dengan inovasi teknologi yang baik.
Pada 8 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat menggelar debat terbuka putaran kedua bagi ketiga calon gubernur dan calon wakil gubernur Nusa Tenggara Barat. Tema debat adalah tentang pengembangan potensi daerah untuk kemajuan Nusa Tenggara Barat.
KPU memilih tema itu untuk mengeksplorasi gagasan para calon pemimpin dalam memajukan ekonomi daerah serta menggali peluang dan potensi lokal yang dapat dikembangkan.
Ada enam sub-tema di dalam debat kedua tersebut, yakni ketahanan pangan, pariwisata, pertambangan dan energi, industri pangan dan teknologi, serta lingkungan hidup.
Baca juga: Mengenal tiga pasangan calon kepala daerah NTB
"Kampus-kampus yang ada di kita (NTB) bisa kita sinergikan dengan tambang rakyat, sehingga pada saat yang sama produktivitas meningkat," kata Zulkieflimansyah dalam debat terbuka putaran kedua di Mataram, Jumat.
Dia menyampaikan dengan membuka pertambangan rakyat yang legal dapat menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memerangi pertambangan ilegal yang berbahaya bagi lingkungan.
Baca juga: Debat kedua, Tiga Cagub NTB adu gagasan terkait pengembangan pariwisata
Menurutnya, untuk mengoptimalkan diperlukan pengembangan inovasi teknologi dan pemahaman isu lingkungan.
Zulkieflimansyah menuturkan beberapa kampus di Indonesia sudah menyediakan program studi metalurgi dan teknik pertambangan yang dapat mendukung ekosistem pertambangan yang lebih baik.
"Dulu tidak ada metalurgi dan teknik pertambangan. Sekarang di semua kampus-kampus besar, sudah ada program studi ini," ucapnya.
Lebih lanjut dia menganggap persoalan tambang khususnya yang berada di Lombok tidaklah mudah karena di satu sisi menitikberatkan pada sektor pariwisata. Namun, potensi pertambangan juga sangat banyak.
Baca juga: Brimob sterilisasi pengamanan di lokasi debat kedua Pilgub NTB
Selain itu, Zulkieflimansyah juga ingin menciptakan kegiatan pertambangan yang aman bagi lingkungan dengan inovasi teknologi yang baik.
Pada 8 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat menggelar debat terbuka putaran kedua bagi ketiga calon gubernur dan calon wakil gubernur Nusa Tenggara Barat. Tema debat adalah tentang pengembangan potensi daerah untuk kemajuan Nusa Tenggara Barat.
KPU memilih tema itu untuk mengeksplorasi gagasan para calon pemimpin dalam memajukan ekonomi daerah serta menggali peluang dan potensi lokal yang dapat dikembangkan.
Ada enam sub-tema di dalam debat kedua tersebut, yakni ketahanan pangan, pariwisata, pertambangan dan energi, industri pangan dan teknologi, serta lingkungan hidup.
Baca juga: Mengenal tiga pasangan calon kepala daerah NTB