Jakarta (ANTARA) - Agresi pasukan Israel terhadap rakyat Palestina yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 terus bergulir. Konflik yang telah menelan lebih dari 44.800 korban jiwa warga Palestina itu belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Desakan dari berbagai negara dan organisasi internasional agar Israel menghentikan aksi keji mereka di wilayah-wilayah Palestina tidak diindahkan. Rezim Zionis terus menggempur wilayah kantong yang terisolasi tersebut.
Lantas bagaimana perkembangan terkini mengenai situasi di wilayah Palestina dan sejauh mana upaya dunia untuk menyudahi pembantaian tersebut? Berikut kabarnya:
1. Seruan Indonesia
Indonesia menegaskan pentingnya peran komunitas internasional untuk terus menekan Israel mematuhi gencatan senjata di Jalur Gaza yang akan menghentikan pertumpahan darah rakyat Palestina dan mencegah kehancuran Gaza yang lebih besar.
Pasalnya, menurut Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha Nasir, berbagai resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata segera dan perlindungan warga sipil di Gaza hingga kini tak diindahkan maupun diimplementasikan Israel.
Dalam Sidang Darurat (ESS) ke-10 Majelis Umum PBB, Rabu (11/12), Arrmanatha mengatakan bahwa berapa banyak nyawa yang dapat diselamatkan jika seruan tersebut diikuti, jika Israel menghormati hukum internasional dan mendengarkan suara hati nurani masyarakat internasional.
Menurutnya, Indonesia menyerukan supaya dua resolusi Majelis Umum PBB terkait tuntutan gencatan senjata di Gaza dan dukungan terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, harus diimplementasikan usai disahkan pada sidang 11 Desember. Indonesia mendukung disahkannya kedua resolusi Majelis Umum PBB tersebut.
2. Penarikan total pasukan Israel
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat (13/12) menyerukan penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza dan agar Otoritas Palestina (PA) dapat mengambil alih kendali wilayah tersebut.
Presiden juga menyoroti meningkatnya aksi militer Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, seperti kekerasan oleh pemukim ilegal, pembunuhan, penggerebekan di kota, desa, dan kamp pengungsi Palestina, serta perluasan permukiman yang terus dilakukan.
Abbas menekankan pentingnya pelaksanaan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2735 yang menyerukan baku tembak segera dihentikan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan percepatan pengiriman bantuan kemanusiaan guna mencegah bencana besar yang semakin mendekat.
Selain itu, Abbas juga meminta dukungan internasional terhadap upaya Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB, serta pengakuan global yang lebih luas atas kedaulatan Palestina sebagai sebuah negara.
3. Operasi anti-Zionis
Juru bicara sayap militer kelompok Hamas Palestina, Brigade Ezzeddin al-Qassam, Abu Obeidah menyerukan peningkatan operasi anti-Zionis di Tepi Barat.
Melalui pesan, dia meminta para petempur muda di Tepi Barat untuk meningkatkan operasi melawan tentara musuh dan Zionis guna mendukung sekaligus membantu Jalur Gaza.
Mereka juga diminta untuk menggagalkan rencana pencaplokan penjajah di Tepi Barat dan menerapkan realitas baru pada negara Palestina.
4. Trump berjanji
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (12/12) berjanji akan menyelesaikan sejumlah krisis yang melanda Timur Tengah di tengah perang Israel terhadap Jalur Gaza, perkembangan bersejarah di Suriah, dan gencatan senjata rapuh antara Hizbullah dan Israel.
Baca juga: Ketua Presidium AWG Nur Ikhwan Abadi tutup usia
"Saya rasa (masalah) Timur Tengah akan terselesaikan — saat ini sedang terjadi perkembangan yang sangat produktif di Timur Tengah. Saya pikir Timur Tengah akan terpecahkan. Saya rasa ini lebih rumit dibandingkan Rusia-Ukraina, tetapi saya juga merasa ini lebih mudah diselesaikan," katanya.
Ketika ditanya apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan jaminan bahwa penjajahan di Gaza yang terkepung akan segera diakhiri, Trump enggan menjawab secara langsung.
Baca juga: PBNU ingatkan masyarakat tak boikot perusahaan yang sahamnya milik Indonesia
"Saya tidak ingin mengatakan itu, tetapi saya rasa dia sangat percaya pada saya. Saya pikir dia tahu saya ingin semuanya berakhir. Saya ingin segalanya berakhir," lanjut Trump.
Dia menekankan negaranya tidak ingin ada orang yang terbunuh dari kedua belah pihak, baik itu Rusia, Ukraina, atau Palestina dan Israel, maupun entitas-entitas lainnya di Timur Tengah.
5. Korban jiwa
Serangan Israel menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, menambah jumlah korban tewas secara total sejak tahun lalu menjadi 44.835 orang, kata Kementerian Kesehatan di daerah kantong itu pada Kamis (12/12).
Disebutkan pula bahwa sekitar 106.355 lainnya terluka dalam serangan yang masih berlangsung tersebut. Tahun kedua genosida di Gaza menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, dengan para pejabat dan lembaga menyebut serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi.