Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan anggaran Rp200 juta untuk penataan fasilitas pendukung di sentra lapak pedagang kaki lima (PKL) Jalan Lingkar Selatan Mataram.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Sabtu, mengatakan, dengan anggaran tersebut akan dilakukan penataan trap tangga bernuansa estetik sehingga bisa memberikan kesan bagi setiap orang yang melintas.
"Areal lapak PKL sudah kami talut, tinggal kami tata dengan tambahan trap tangga gar talut bisa berfungsi maksimal dan terlihat estetik," katanya.
Apalagi, sentra PKL itu berada persis di samping Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mataram, sehingga pengunjung perpustakaan yang ingin membaca sambil menikmati kuliner dan hiburan bisa datang dan duduk santai di trap tangga yang ada.
Baca juga: Sentra PKL Lingkar Selatan Mataram dilengkapi desain trap tangga estetik
Untuk panjang trap tangga yang dibangun sekitar 150 meter, dengan bentuk berkelok-kelok sesuai kondisi pinggir lahan di sentra PKL tersebut.
Sebagai langkah percepatan, katanya, kegiatan fisik akan dimulai pada bulan Januari 2025 dan ditargetkan bisa rampung pada bulan Maret 2024 saat masuk bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
"Perencanaan dan desain sudah selesai, anggaran sudah ada, jadi tidak ada lagi yang ditunggu. Karena itulah, proyek tersebut akan kami mulai Januari 2025," katanya.
Lebih jauh Lale mengatakan, sentra PKL yang akan dibangun itu berada di pintu masuk Kota Mataram bagian selatan yang menjadi jalur "bypass" menuju Bandara Internasional Lombok.
"Karena itulah, penataan sentra PKL di kawasan ini harus lebih baik dengan titik-titik sebelumnya," katanya.
Baca juga: Lapak PKL Lingkar Selatan Mataram dilengkapi "rooftop"
Untuk pembangunan sentra PKL Lingkar Selatan, Dinas PUPR hanya bertugas membuat talut dan trap tangga. Sedangkan untuk penataan lapak, akan ditangani Dinas Perdagangan.
Sentra PKL Lingkar Selatan tersebut dibangun untuk merelokasi puluhan PKL yang ada di sepanjang "bypass" Kota Mataram, yang selama ini dinilai mengganggu arus lalu lintas dan menjadi zona merah PKL.
Karena itu, sentra PKL ini dibangun untuk keamanan dan kenyamanan para pedagang dan konsumen dalam bertransaksi sekaligus menjadi pusat rekreasi kuliner warga di daerah itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Sabtu, mengatakan, dengan anggaran tersebut akan dilakukan penataan trap tangga bernuansa estetik sehingga bisa memberikan kesan bagi setiap orang yang melintas.
"Areal lapak PKL sudah kami talut, tinggal kami tata dengan tambahan trap tangga gar talut bisa berfungsi maksimal dan terlihat estetik," katanya.
Apalagi, sentra PKL itu berada persis di samping Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mataram, sehingga pengunjung perpustakaan yang ingin membaca sambil menikmati kuliner dan hiburan bisa datang dan duduk santai di trap tangga yang ada.
Baca juga: Sentra PKL Lingkar Selatan Mataram dilengkapi desain trap tangga estetik
Untuk panjang trap tangga yang dibangun sekitar 150 meter, dengan bentuk berkelok-kelok sesuai kondisi pinggir lahan di sentra PKL tersebut.
Sebagai langkah percepatan, katanya, kegiatan fisik akan dimulai pada bulan Januari 2025 dan ditargetkan bisa rampung pada bulan Maret 2024 saat masuk bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
"Perencanaan dan desain sudah selesai, anggaran sudah ada, jadi tidak ada lagi yang ditunggu. Karena itulah, proyek tersebut akan kami mulai Januari 2025," katanya.
Lebih jauh Lale mengatakan, sentra PKL yang akan dibangun itu berada di pintu masuk Kota Mataram bagian selatan yang menjadi jalur "bypass" menuju Bandara Internasional Lombok.
"Karena itulah, penataan sentra PKL di kawasan ini harus lebih baik dengan titik-titik sebelumnya," katanya.
Baca juga: Lapak PKL Lingkar Selatan Mataram dilengkapi "rooftop"
Untuk pembangunan sentra PKL Lingkar Selatan, Dinas PUPR hanya bertugas membuat talut dan trap tangga. Sedangkan untuk penataan lapak, akan ditangani Dinas Perdagangan.
Sentra PKL Lingkar Selatan tersebut dibangun untuk merelokasi puluhan PKL yang ada di sepanjang "bypass" Kota Mataram, yang selama ini dinilai mengganggu arus lalu lintas dan menjadi zona merah PKL.
Karena itu, sentra PKL ini dibangun untuk keamanan dan kenyamanan para pedagang dan konsumen dalam bertransaksi sekaligus menjadi pusat rekreasi kuliner warga di daerah itu.