Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai memasang jaringan air bersih untuk melaksanakan program sambungan gratis air bersih di kota itu dengan total anggaran sebesar Rp1,5 miliar.
"Anggaran tersebut bersumber dari dana alokasi khusus -DAK- tahun 2025, yang sekarang sedang dalam tahap pemasangan jaringan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Kamis.
Setelah tahap pemasangan jaringan selesai, lanjutnya, barulah dilakukan penyambungan ke rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ada di Kota Mataram.
Dengan target anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk jaringan dan sambungan ke rumah tangga tersebut jumlah MBR yang bisa disasar sekitar 500 kepala keluarga (KK), tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Untuk sasaran, kami mengambil dari usulan pihak kelurahan agar tepat sasaran sebab kelurahan lebih tahu kondisi warga yang membutuhkan air bersih," katanya.
Baca juga: 500 KK di Mataram dapat bantuan sambungan air bersih gratis
Sebelumnya, dalam pendataan sasaran penerima bantuan air bersih perlu komitmen dengan MBR agar setelah dipasang, bisa berkomitmen tetap membayar tagihan penggunaan setiap bulan supaya tidak diputus oleh PT Air Minum Giri Menang Mataram.
Apalagi setelah sambungan air bersih di pasang, MBR diberikan rentan waktu sekitar 1-3 bulan menggunakan air secara gratis, setelah bulan lewat barulah harus membayar tagihan sesuai penggunaan.
"Akan tetapi, kadang ada saja MBR yang tidak membayar tagihan sehingga terpaksa harus di putus pihak PTAM," katanya.
Hal itu dapat dilihat dari cakupan air bersih di Kota Mataram pada tahun 2023 tercatat sebesar 75 persen dan jumlah itu turun pada tahun 2024 menjadi 74 persen.
"Banyak terpasang tapi banyak juga yang diputus. Untuk itulah, dalam penentuan sasaran kami harus selektif dan ada komitmen MBR," katanya lagi.
Baca juga: Mataram dapat bantuan Rp1,1 miliar untuk program sambungan gratis air bersih
Selain itu, dengan cakupan air bersih mencapai 74 persen berarti masih ada 26 persen yang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan cakupan air bersih di Kota Mataram.
Kebutuhan air bersih di Kota Mataram juga dipengaruhi seiring dengan perkembangan perumahan. Khusus untuk MBR, memang hingga kini masih diprioritaskan mendapatkan program gratis sambungan air bersih.
Tetapi di lapangan, masih ada juga masyarakat yang menolak dengan berbagai alasan, seperti tidak mampu bayar, belum mengarah untuk menggunakan air bersih sesuai standar baku mutu karena alasan sudah memiliki air sumur.
"Kalau jaringan air bersih di Kota Mataram, saat ini sudah hampir 99 persen terpasang," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram dibantu Rp1,5 miliar sambung gratis air bersih untuk MBR
Baca juga: 1.000 MBR Mataram dapatkan program hibah sambungan gratis air bersih