Mataram (Antaranews NTB) - Empat dusun di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, untuk sementara tidak bisa menikmati air bersih setelah pipa air di daerah itu diterjang banjir bandang.
Keempat dusun itu, Senaru, Dusun Lendang Cempaka, Tanak Bisa dan Batukok.
Tokoh masyarakat di Dusun Senaru, Nur Saat, melaporkan kepada Antara NTB, Jumat, jebolnya pipa air dari sumber mata air di Lokok Prabu itu, akibat hujan yang tiga hari berturut-turut hingga terjadi banjir bandang.
ist
“Bak penampung air, jebol dihantam kayu yang menghanyutkan juga pipa milik warga empat dusun itu,” katanya.
Disebutkan, saat ini, air bersih sudah tidak mengalir kembali bahkan tim teknis lapangan dari warga yang ditugaskan, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan menyambungkan kembali pipa karena tidak sesuai beratnya pekerjaan dan personelnya.
Karena itu, kami selaku ketua pengurus memutuskan untuk bergotong royong melibatkan masyarakat banyak, agar warga kembali bisa menikmati air bersih.
Keempat dusun itu memasang pipa sejauh sekitar 2 kilometer dari gerbang pintu pendakian Gunung Rinjani, pasca gempa tektonik empat bulan lalu.
Keempat dusun itu, Senaru, Dusun Lendang Cempaka, Tanak Bisa dan Batukok.
Tokoh masyarakat di Dusun Senaru, Nur Saat, melaporkan kepada Antara NTB, Jumat, jebolnya pipa air dari sumber mata air di Lokok Prabu itu, akibat hujan yang tiga hari berturut-turut hingga terjadi banjir bandang.
“Bak penampung air, jebol dihantam kayu yang menghanyutkan juga pipa milik warga empat dusun itu,” katanya.
Disebutkan, saat ini, air bersih sudah tidak mengalir kembali bahkan tim teknis lapangan dari warga yang ditugaskan, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan menyambungkan kembali pipa karena tidak sesuai beratnya pekerjaan dan personelnya.
Karena itu, kami selaku ketua pengurus memutuskan untuk bergotong royong melibatkan masyarakat banyak, agar warga kembali bisa menikmati air bersih.
Keempat dusun itu memasang pipa sejauh sekitar 2 kilometer dari gerbang pintu pendakian Gunung Rinjani, pasca gempa tektonik empat bulan lalu.