Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat menyalurkan berbagai bantuan logistik medis untuk para penyintas banjir akibat cuaca ekstrem dan luapan sungai yang terjadi di Pulau Sumbawa maupun Pulau Lombok.
"Petugas medis sudah turun untuk penanganan masalah kesehatan di lokasi banjir, termasuk dengan mengirimkan logistik," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri di Mataram, Rabu.
Dinas Kesehatan NTB mendistribusikan bantuan logistik berupa kaporit, obat pembunuh jentik nyamuk, bubuk penjernih air, sabun pembersih tangan, lem lalat kertas, tas berisi perlengkapan keadaan darurat, perlengkapan ibu hamil, perlengkapan bayi baru lahir, serta perlengkapan ibu bersalin.
Kemudian logistik berupa perlengkapan kebersihan, spanduk pos pelayanan hingga pemberian makanan tambahan berupa biskuit balita dan ibu hamil.
Baca juga: Disdik asesmen sekolah terdampak banjir di Mataram
Fikri menuturkan pihaknya mendekatkan pelayanan medis kepada penduduk terdampak bencana dengan membuat fasilitas layanan kesehatan, puskesmas keliling, kunjungan rumah dan kesiapan puskesmas sebagai perawatan, serta kesiapan ambulans rujukan.
"Untuk obat tersedia stok di provinsi, penggunaan obat di lapangan dengan mengoptimalkan obat stok kabupaten/kota dan bila kekurangan dibantu oleh provinsi," ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan selama musibah bencana banjir ada beberapa penyakit yang mendapatkan perhatian, yakni penyakit terkait pencernaan (diare dan kolera), penyakit kulit (gatal-gatal), dan pernafasan pascabanjir (ISPA, pneumonia).
Baca juga: Banjir akibat air sungai rendam tiga kecamatan di Lombok Barat
Adapun penyakit umum yang juga sering menjangkit penyintas bencana alam adalah demam, flu, pilek, mialgia, pusing, dan luka-luka.
"Mengenai jumlah pastinya sedang dilaksanakan pendataan. Secara umum semua tertangani oleh tim puskesmas dengan ketersediaan obat saat ini yang masih mencukupi," pungkas Fikri.
Bandan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca ekstrem di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat pada 12 sampai 14 Februari 2025.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir berpotensi terjadi selama tiga hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati dengan dampak bencana yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.
Fenomena cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh bibit siklon tropis 96S, perlambatan kecepatan angin, kelembaban udara yang cenderung basah.
Baca juga: Dinsos siapkan 3.000 porsi makan untuk penyintas banjir di Lombok Barat
Baca juga: Sejumlah intervensi dilakukan Pemkot Mataram atasi dampak cuaca ekstrem
Baca juga: Alhamdulillah!! Banjir di Lombok Tengah mulai surut