Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal berencana mengajak sejumlah relawannya yang memiliki kompetensi untuk masuk dalam tim percepatan pembangunan dan penguatan koordinasi yang bertugas membantunya selama memimpin 5 tahun ke depan.
"Namanya tim percepatan pembangunan dan penguatan koordinasi," kata Lalu Muhamad Iqbal menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri pelantikan Bunda PAUD, Dekranasda, TP PKK dan Pembina Posyandu di Pendopo Tengah Kantor Gubernur NTB di Mataram, NTB, Kamis.
Dia mengatakan orang-orang yang membantunya ini terdiri dari unsur relawan dan profesional yang memang memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing.
"Mereka dipilih bukan karena relawan tetapi teknokrat, sehingga secara kemampuan dan kompetensinya baik," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Iqbal ajak para kompetitor saat pilkada ikut bangun NTB
Menurut dia, tugas tim ini nantinya memberikan saran dan masukan, termasuk mengoordinasikan pekerjaan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, disesuaikan dengan visi misi gubernur dan wakil gubernur saat kampanye 2024.
"Tim ini mitra OPD sesungguhnya, mereka itu bukan struktur. Saya selesai, mereka selesai. Karena mereka bukan karier. Namanya juga tim gubernur," ucap Iqbal sapaan akrabnya.
Iqbal menepis bila tim yang akan dibentuknya ini merupakan duplikasi dari staf khusus dari gubernur/wakil gubernur sebelumnya.
"Nggak sama. Ini satu tim dan mereka dipilih bukan hanya karena dia relawan, tapi mereka ini teknokrat. Terserah juga orang mau bilang apa ini staf khusus atau yang lain. Tapi yang jelas ini adalah orang-orang yang punya kapabilitas, nggak sembarangan, nggak asal dia relawan terus dia masuk. Ada alasannya," tegasnya.
Baca juga: Gubernur NTB tegaskan komitmennya atasi lingkungan dan sampah
Disinggung berapa orang yang akan di angkat untuk masuk di tim ini? Iqbal menyatakan belum tahu. Karena, kata dia, semua masih dalam kajian. Termasuk, kapan tim ini mulai bekerja dan mengakhiri tugasnya.
"Mungkin kalau OPD-OPD ini sudah bisa bekerja satu tim, saya kira nggak perlu lagi. Tapi keberadaan tim ini untuk membantu menyinkronkan. Makanya, saya bilang di awal tidak boleh ada orang di luar sistem ini boleh ikut campur urusan pemerintahan. Namun, kalau ada orang yang kita anggap bagus, kenapa tidak kita masukkan ke dalam sistem," terang Iqbal.
Oleh karena itu, Iqbal menyatakan mereka yang tergabung dalam timnya tersebut murni membantu tugas-tugasnya sebagai gubernur. Bukan karena tugas atau ingin menduduki posisi tertentu di sejumlah BUMD.
"Tugas mereka itu fokus membantu gubernur di provinsi. Tidak ada kaitannya dengan jabatan di BUMD dan urusan lain. Mereka ini ngantor setiap hari bukan hanya sekedar taruh staf khusus di OPD-OPD. Tapi ini jadi satu tim," ucapnya.
Baca juga: Gubernur NTB soroti harga cabai naik hingga Rp200 ribu per kilogram
Lebih lanjut Iqbal mengatakan langkah ini tidak bertolak belakang dengan instruksi presiden atas efisiensi. Menurutnya, dengan keberadaan relawan, akan lebih efisien.
"Tidak, justru dengan punya tim seperti ini bisa lebih efisien. Karena ada orang yang melihat dan menyinkronkan program ini itu dengan visi misi Iqbal-Dinda, sehingga hal-hal yang tidak penting atau mendesak tidak perlu dikerjakan," katanya.
"Tapi sebetulnya mereka ini sudah sebagian bekerja dan sudah menyisir dan melihat anggaran yang mana tidak urgen dikeluarkan. Jadi justru ini lebih efisien," katanya.
Baca juga: Gubernur Iqbal ingin NTB jadi basis produk halal nasional
Baca juga: Gubernur Iqbal pastikan kontribusi Brida untuk tingkatkan PAD NTB
Baca juga: Gubernur NTB Iqbal: Urusan pemerintahan diatur di dalam bukan calo pejabat