Mataram (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UKM Nusa Tenggara Barat segera mendata ulang keberadaan koperasi secara menyeluruh lantaran hampir separuh dari total koperasi sudah tidak aktif beroperasi.

"Pendataan kembali koperasi dilakukan tahun ini. Kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk melihat koperasi mana saja yang masih aktif dan tidak aktif," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB Ahmad Masyhuri di Mataram, Jumat.

Ahmad menyebut jumlah koperasi di Nusa Tenggara Barat tercatat sebanyak 4.847 koperasi. Namun, jumlah koperasi yang tidak aktif ada sebanyak 47 persen atau sekitar 2.200 koperasi.

Selama proses pendataan tersebut pemerintah daerah dapat melihat mana saja koperasi yang tidak aktif, tetapi berpotensi menjadi aktif untuk didorong agar bisa kembali aktif beroperasi. Sedangkan, koperasi-koperasi yang aktif bakal dikembangkan agar usaha dan modal yang dikelola bisa lebih besar.

"Untuk koperasi yang benar mati itu rencana kami untuk melakukan pembubaran supaya tidak menjadi beban," kataAhmad.

Baca juga: Sebanyak 235 koperasi aktif di Bima

Ciri koperasi tidak aktif adalah tidak melaksanakan kegiatan usaha untuk melayani anggota koperasi tersebut. Selain itu, koperasi juga tidak mengadakan rapat anggota tahunan secara berturut-turut dalam rentang waktu tiga tahun terakhir.

Lebih lanjut Ahmad berharap melalui pendataan ulang koperasi di Nusa Tenggara Barat bisa mempermudah langkah pemerintah daerah dalam membuat kebijakan untuk memajukan koperasi yang merupakan soko guru perekonomian.

Baca juga: Sebanyak 16 blok tambang rakyat di NTB diusulkan dikelola koperasi
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah siapkan sistem digital pemudah perizinan koperasi
Baca juga: Wabup: Koperasi jadi motor penggerak perekenomian di Dompu
Baca juga: Pemkab Bima menyalurkan dana hibah koperasi Rp590 juta


Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025