Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai melakukan uji coba penerapan tempat penampungan sampah (TPS) mobile di TPS Lawata Mataram agar penanganan lebih efektif dan kawasan sekitar lebih bersih serta nyaman.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Jumat, mengatakan, uji coba dilakukan dengan mengarahkan petugas pengangkut sampah lingkungan yang menggunakan roda tiga menaati jam buang di TPS Lawata.
"Jam buang di TPS Lawata kami tetapkan mulai pukul 15.00 sampai 18.00 Wita," katanya.
Pada waktu yang telah ditetapkan itu, dump truk terbuka sudah siap di TPS menunggu petugas kendaraan roda tiga. Begitu roda tiga datang, mereka bisa langsung menaikkan sampah ke dump truk.
"Jadi sampah tidak diturunkan ke areal TPS, melainkan langsung naik ke dump truk," katanya.
Baca juga: DLH tampung sampah di TPS Sandubaya Mataram dampak kebakaran TPA
Dalam tahap uji coba yang telah dilakukan dalam beberapa pekan terakhir ini, diakuinya masih ada beberapa petugas roda tiga yang menurunkan sampah di TPS seperti biasa dengan alasan capek.
Untuk saat ini, lanjutnya, kondisi itu masih bisa dimaklumi karena kebijakan tersebut masih tahap uji coba.
"Tapi kalau dalam 2-3 bulan ke depan, kebijakan sudah ditetapkan permanen, maka petugas roda tiga harus taat dengan jam buang dan langsung memasukkan sampah ke dump truk," katanya.
Ia menilai penerapan TPS mobile di Kota Mataram dinilai lebih efektif karena ke depan Kota Mataram tidak perlu lagi menyiapkan TPS konvensional dengan kebutuhan lahan, bangunan, serta alat berat.
Baca juga: DLH Mataram mengalihkan mesin olah sampah di TPST Sandubaya ke TPS
Selain itu, tanpa TPS konvensional lingkungan sekitar bisa lebih bersih, aman, serta nyaman untuk berbagai aktivitas masyarakat.
Karena itu, setelah uji coba TPS mobile di TPS Lawata, sekitar 15 TPS di enam kecamatan se-Kota Mataram juga akan melakukan kebijakan serupa, sehingga dalam 2-3 tahun ke depan Kota Mataram bebas dari TPS konvensional.
"Target kami ke depan, satu kelurahan satu TPS mobile. Kalau sudah begitu, Mataram bisa steril dari TPS konvensional," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan anggaran Rp800 juta membangun bank sampah