Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Iqbal mendukung pengembangan kawasan Taman Laut Pandanan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan menekankan prinsip ramah lingkungan, berbasis komunitas dan menolak adanya praktik yang meminggirkan masyarakat sekitar.
"Kalau kita bicara tentang daerah ini, tidak cukup bicara mengenai pantai. Seperti tadi lingkungan, ekonomi dan ekuitas itu sebetulnya kita bicara tentang ekosistem laut. Ekosistem laut itu bukan hanya lautnya, tapi juga pesisir-nya, pantainya, dan manusia yang tinggal di sekitarnya, bahkan udaranya," kata Gubernur Iqbal pada peringatan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Karang di Pantai Pandanan, Kabupaten Lombok Utara melalui keterangan yang diterima di Mataram, Senin.
Iqbal sapaan akrab Gubernur NTB mengatakan kawasan Taman Laut Pandanan merupakan tempat yang sangat spesial. Pasalnya, kawasan ini menjadi jalur migrasi Elang Alap atau Elang Siberia, serta salah satu lokasi terbaik untuk melakukan pengamatan burung (bird watching). Selain itu, kawasan ini juga memiliki situs vulkanik dari gunung merapi purba.
Baca juga: Masyarakat merehabilitasi terumbu karang taman laut Lombok Utara
Untuk itu, kata Iqbal, peringatan Hari Laut Sedunia yang dilaksanakan ini, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan wilayah tersebut.
"Ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari kita semua. Yang paling membahagiakan, mendengarkan cerita bagaimana teman-teman mahasiswa dan mahasiswi, teman-teman kampus, memberi perhatian kepada konservasi kelautan ini. Artinya, kalau yang muda sudah memberikan perhatian, masa depan kita cerah," ujar Gubernur Iqbal.
Iqbal juga menegaskan bahwa laut adalah milik bersama, milik semua umat manusia. Apa pun yang terjadi di kawasan ini akan berdampak pada negara-negara lain.
"Karena itu, menjaga kelestarian ekosistem kelautan di NTB merupakan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih baik," katanya.