Jakarta (ANTARA) - Barzan Holdings yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Qatar menyoroti keamanan maritim menjadi salah satu area utama bagi Qatar dengan Indonesia yang dapat berkolaborasi dalam hal kerja sama pertahanan.

"Qatar dan Indonesia sama-sama memiliki kepentingan dalam keamanan maritim karena kami berdua adalah negara maritim dan kami bergantung pada laut untuk perekonomian dan kesejahteraan kami," kata Senior Manager – International Markets Barzan Holdings Rashid Al-Mohanadi dalam Indo Defence Expo & Forum yang memasuki hari kedua di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/6).

Dia menyebut Qatar sebagai salah satu eksportir gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) terbesar di dunia sangat bergantung pada keamanan jalur laut, sedangkan Indonesia dengan posisi geografisnya yang strategis di tengah-tengah jalur pelayaran dunia memiliki ketergantungan yang sama terhadap kestabilan dan keamanan maritim.

"Saya pikir di sinilah kedua tujuan keamanan kita saling terkait. Jadi, menurut pandangan kami, keamanan Indonesia juga sangat penting bagi keamanan Qatar, dan keduanya saling terkait dan tidak terpisah," ujarnya.

Dia pun menilai kerja sama pertahanan antara Qatar dan Indonesia menunjukkan potensi yang semakin besar untuk berkembang, seiring dengan menguatnya hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin sejak 1970-an.

"Sejak berdirinya Qatar, kerja sama Qatar-Indonesia awalnya dimulai dengan beberapa bidang ekonomi, seperti LNG dan bidang lainnya," ucapnya.

Baca juga: Terpopuler: Sidang korupsi Dikbud NTB, Teluk Saleh jadi wisata dunia hingga Baznas turunkan kemiskinan

Adapun, lanjut dia, kerja sama dalam bidang pertahanan antara Qatar dengan Indonesia masih tergolong baru.

Dia menyebut salah satu tonggak penting dalam kerja sama pertahanan Qatar dengan Indonesia ialah membentuk perusahaan patungan di Indonesia (joint venture) yakni PT Indonesian Defence and Security Technologies (IDST) pada 2019, yang menjadi salah satu penyedia perlengkapan bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dalam mendukung upaya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan alat pertahanan keamanan Indonesia, dia mengatakan pihaknya ingin menawarkan layanan melalui penyediaan teknologi canggih yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI), serta melalui penyediaan barang-barang sederhana seperti senapan dan amunisi.

"Dan kami telah menyediakan solusi inovatif melalui usaha patungan kami di Indonesia (PT IDST). Kami telah mengirimkan sistem mortir 120mm yang saat ini digunakan oleh TNI," paparnya.

Baca juga: Gubernur NTB minta Baznas aktif bantu turunkan kemiskinan

Ke depan, dia pun memandang kerja sama pertahanan yang lebih erat antara Qatar dan Indonesia memiliki potensi untuk membawa manfaat baik di tingkat regional maupun global.

"Qatar menyediakan akses ke teknologi canggih dan kemampuan pembiayaan. Indonesia memiliki kebutuhan besar, tenaga kerja terdidik yang besar, serta industri yang baik dan akses ke sumber daya alam. Jadi, saya pikir ini akan menjadi kemitraan yang sangat baik," katanya.

Dia memandang dua fokus area yang dapat dioptimalkan dalam kerja sama pertahanan Qatar dengan Indonesia melalui program pelatihan dan pertukaran teknologi kedua negara adalah pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan sistem otonom.

"Itulah di mana tren saat ini berada. Jadi, kita perlu lebih fokus pada dua area ini; kecerdasan buatan dan sistem otonom," tutur dia.


Pewarta : Melalusa Susthira Khalida
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025