Mataram (ANTARA) - Terduga bandar sabu-sabu berinisial WD di Desa Batu Putik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat tewas usai kena tembak tim operasional dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Bidang Berantas dan Intelijen BNNP NTB Kombes Pol. I Gede Suyasa di Mataram, Rabu, mengatakan WD meninggal usai tim operasional melarikannya ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
"Setelah diperiksa, pihak rumah sakit menyatakan WD meninggal akibat luka tembak pada bagian pinggang," katanya.
Gede Suyasa menyampaikan bahwa tindakan kepolisian tersebut dilakukan karena almarhum sempat kabur saat tim operasional datang melakukan penggerebekan di rumahnya pada Selasa (8/7).
"Saat tim datang gerebek, almarhum ini terlihat sedang transaksi dengan pembeli. Mereka langsung kabur, almarhum ini lari lewat belakang rumah lompat tembok yang tingginya satu setengah meter," ujar dia.
Baca juga: Oknum kepala dusun di Lombok Tengah terlibat jaringan narkotika
Saat almarhum kabur, petugas saat itu sempat memberikan tembakan peringatan ke atas. Namun, hal tersebut tidak dihiraukan almarhum yang masuk dalam daftar target operasi (TO) BNNP NTB tersebut.
"Dia malah lari kencang, tim yang enggak bisa kejar, memilih mengeluarkan tembakan terarah dan terukur," katanya.
Karena lolos dari tangkapan, tim kemudian menggeledah rumah WD. BNNP NTB hanya menemukan alat isap sabu dan kelengkapan yang menguatkan peran WD sebagai bandar narkoba, seperti bekas klip plastik poket sabu-sabu dan alat timbang digital.
"Usai geledah, tim sampaikan ke warga bahwa WD ini TO kami. Selesainya, balik kanan ke kantor, dengan membawa hasil geledah sama si calon pembeli yang berhasil ditangkap," ucapnya.
Baca juga: Sebanyak 33 tersangka narkoba dibekuk Polres Lombok Barat
Pada pertengahan jalan, tim mendapat telpon dari warga yang mengabarkan WD bersembunyi di kamar mandi salah satu rumah warga.
"Lokasinya sekitar satu kilometer dari rumahnya. Tim langsung balik ke lokasi dan menemukan WD sudah tergeletak lemas di sana," kata dia.
Tim awalnya tidak mengetahui almarhum ini kena tembak pada bagian pinggang, melainkan hanya melihat luka robek pada bagian dahi dan mata. Penggeledahan badan turut dilakukan. Barang bukti sabu dalam beragam poket siap edar dengan berat mencapai 12 gram ditemukan dalam tas selempang yang digunakan WD.
"Luka itu kena pas dia kabur. Tim belum lihat kalau pinggangnya kena tembak. Jadi, selesai geledah badan, langsung bawa ke rumah sakit. Pas sampai rumah sakit baru tahu dari hasil pemeriksaan ada luka tembak di pinggang," kata dia.
Baca juga: Kemenkumham NTB dukung kepolisian ungkap kasus narkoba libatkan narapidana
Lebih lanjut, Gede Suyasa mengatakan bahwa berita WD meninggal sudah sampai ke pihak keluarga. Proyektil dalam tubuh almarhum sudah dikeluarkan.
"Pihak keluarga yang minta dikeluarkan sebelum akhirnya dibawa pulang. Sekarang almarhum sudah dimakamkan di kampungnya," ujar Gede Suyasa.
Baca juga: Polisi bekuk pengedar narkoba di Sekotong Lombok Barat
Baca juga: Polisi bongkar jaringan peredaran sabu asal Bengkel Lombok Barat