Mataram (ANTARA) - Sebanyak 215 orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Nusa Tenggara Barat diberangkatkan ke Malaysia Barat melalui program perekrutan tanpa biaya, Selasa.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal mengapresiasi terhadap para PMI yang telah mengambil keputusan besar untuk merantau demi kehidupan yang lebih baik.

"Merantau itu adalah sebuah keputusan yang tidak mudah, hanya orang-orang berani yang sanggup untuk merantau," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengingatkan keberangkatan bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari proses perubahan. Untuk itu, ia menekankan pentingnya membawa pulang hasil perjuangan, tidak hanya perubahan fisik.

Baca juga: Perusahaan dari Malaysia buka rekrutmen 3.000 PMI asal NTB

Gubernur mendorong PMI untuk menggunakan pendapatan yang mereka hasilkan selama kontrak kerja untuk berinvestasi demi masa depan.

"Perjuangan hanya 2 tahun, kontrak pertama kan dua tahun, pastikan dalam 2 tahun ini ada sesuatu yang berubah dalam hidup," kata Miq Iqbal sapaan akrab Gubernur NTB.

Selain itu, katanya, pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan menyeluruh, tidak hanya bagi PMI yang bekerja di luar negeri, tetapi juga untuk keluarga yang ditinggalkan.

"Kewajiban perlindungan itu, bukan hanya melindungi TKI-nya, tetapi melindungi keluarga yang ditinggalkan, anak-anaknya kita pastikan sekolah," ujarnya.

Baca juga: Pendidikan vokasi bagi calon PMI asal NTB diperkuat

Gubernur NTB menyatakan pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga perbankan untuk merancang skema pinjaman tanpa bunga guna mendukung pembiayaan keberangkatan PMI. Selain itu, upaya edukasi pengelolaan keuangan juga akan diperkuat.

Miq Iqbal menyampaikan apresiasi kepada SD Guthrie, perusahaan yang selama 10 tahun terakhir melakukan perekrutan langsung di Lombok dan menjadi pelopor implementasi program zero cost atau tanpa biaya di NTB. Ia berharap praktik baik ini dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.

"Kita ingin supaya urusan TKI ini menjadi lebih baik. NTB adalah pengirim TKI terbesar ketiga atau keempat di Indonesia. Mudah-mudahan jumlah yang besar itu, TKI yang setelah menjadi TKI, berubah hidupnya menjadi lebih baik," katanya.

Baca juga: Gubernur NTB tekankan skema tanpa biaya bagi PMI ke Malaysia


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025