Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan program pendampingan dan pengobatan (PDP) terhadap 116 orang yang terindikasi terjangkit kasus HIV/AIDS berdasarkan data dari Januari-Agustus 2025.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Senin mengatakan, sebanyak 116 kasus tersebut sebagian besar merupakan warga luar Kota Mataram.

"Untuk warga Kota Mataram tercatat sebanyak 42 orang. Sisanya, dari luar Mataram," katanya.

Menurutnya, Kota Mataram menjadi pusat rujukan untuk penanganan kasus HIV/AIDS, sehingga ketika ada temuan kasus, petugas langsung memberikan program PDP melalui sejumlah puskesmas di Kota Mataram.  

Baca juga: ASN di Pemkot Mataram ikuti skrining HIV

Seperti di Puskesmas Dasan Agung, Puskesmas Karang Pule, Puskesmas Selaparang, dan lainnya.

Selama pelaksanaan program PDP, petugas akan memberikan terapi dan obat-obatan sesuai dengan standar dan prosedur penanganan khusus untuk warga Kota Mataram.  

"Sementara kasus temuan dari warga luar Kota Mataram, kegiatan terapi dan PDP dilanjutkan di wilayah masing-masing," katanya.  

Baca juga: Perkantoran sehat bakal diterapkan di Mataram antisipasi HIV/AIDS

Artinya, sebagai pusat rujukan temuan kasus memang tercatat di Kota Mataram akan tetapi setelah ditata, sebagian besar temuan kasus HIV/AIDS tersebut berasal dari luar Kota Mataram.

Terkait dengan itu, sebagai upaya antisipasi Dinas Kesehatan melalui tim di puskesmas aktif melakukan skrining terhadap penyakit menular sebab kinerja petugas salah satunya diukur dari penemuan kasus.

Apalagi gejala kasus HIV/AIDS tersebut terlihat setelah lima tahun sehingga temuan kasus harus dilakukan pada tahun 1-2 tahun pertama.

"Pembawa virus HIV ini tidak bergejala, sehingga bisa berpotensi menularkan ke mana-mana," katanya.

Baca juga: 12 kasus kematian akibat HIV/AIDS di Mataram

Oleh karena itu, masyarakat diminta waspada dan menghindari hal-hal yang bisa berpotensi menjadi penularan kasus HIV/AIDS dengan menghindari seks bebas, dan penggunaan jarum suntik penyalahgunaan narkoba yang menjadi sumber penularan terbanyak.

Sementara untuk gejala HIV/AIDS positif antara lain bisa dilihat dari munculnya beberapa penyakit seperti diare berkepanjangan, berat badan turun selama tiga bulan, penyakit kulit, dan adanya jamur di mulut.

"Karena itu, mari kita terapkan pola hidup sehat dan hindari hal-hal yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan," katanya.

Baca juga: Dinkes laksanakan skrining masif HIV mulai dari nakes di Mataram
Baca juga: RSUD Mataram menangani 25 pasien HIV/AIDS


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025