Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) menegaskan pembangunan kereta gantung yang melintasi kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani Pulau Lombok masih dalam tahap kajian.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB Yusron Hadi, di Mataram, Jumat, mengatakan PT Indonesia Lombok Resort (ILR) selaku investor kereta gantung sudah menemui Gubernur Lalu Muhamad Iqbal untuk menyampaikan keinginannya tersebut.
"Dalam audiensi tersebut, pihak investor mempresentasikan gambaran awal daripada proyek yang mereka usulkan, seperti teknis pembangunan, operasional maupun dampak ekonominya," ujarnya.
Baca juga: Pembangunan kereta gantung ke gunung Rinjani Lombok batal
Ia menjelaskan usulan proyek ini sudah ada sebelum Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
"Jadi ini baru kali pertama beliau mendapatkan penjelasan langsung terkait usulan proyek ini," ujar Yusron.
Karena itu, Gubernur NTB perlu mempelajari lebih mendalam bagaimana proyek ini bukan hanya secara teknis maupun ekonomisnya saja, namun yang lebih utama dari itu semua adalah keberterimaan semua pihak dari aspek lingkungan, sosial, budaya dan bahkan nilai-nilai filosofi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat tentang Rinjani.
Baca juga: Investor kereta gantung Gunung Rinjani Lombok tunggu kajian amdal
Lebih lanjut, Yusron menambahkan, dalam pertemuan dengan PT ILR tersebut, Gubernur menyampaikan supaya dipahami oleh pengusul/investor, Rinjani bukan entitas gunung semata, tetapi Rinjani adalah Pulau Lombok, dan Pulau lombok akarnya adalah Rinjani, sehingga sangat kuat pesan-pesannon teknis yang disampaikan oleh Gubernur.
Oleh karena itu, Pemprov NTB akan aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat berkaitan dengan AMDAL yang tengah berproses di Kementerian Kehutanan.
"Jadi seluruh aspek yang pengaruhi proyek ini akan intensif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan mendengarkan aspirasi masyarakat," katanya pula.
Baca juga: Peningkatan jalan menuju Kereta Gantung Rinjani masih dikaji
Sebelumnya, Humas PT Indonesia Lombok Resort Ahui mengatakan, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal secara eksplisit mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani di kawasan hutan Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah yang akan menelan biaya hingga Rp6,7 triliun itu.
"Beliau (Gubernur NTB) sangat mendukung dengan kereta gantung ini. Dia minta perhatikan faktor sosial, lingkungan hidup harus diperhatikan," ujarnya lagi.
Ahui mengatakan pula pengajuan AMDAL sudah disetujui untuk dibahas di Kementerian Kehutanan. Menurut Ahui jadwal pembahasan AMDAL itu tinggal menunggu arahan pusat.
"Ya, AMDAL sudah disetujui tinggal tunggu pembahasan," ujar Ahui.
Baca juga: Nasib kereta gantung Gunung Rinjani tidak jelas
Ahui mengatakan selain fokus pembahasan AMDAL timnya saat ini tengah mempersiapkan perubahan Izin Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam (IUPJWA) ke Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang diajukan ke Kementerian Kehutanan.
"Kita tahu di kementerian prosesnya lama. Jadi kita bergerak senyap nanti kalau sudah terbit amdal-nya tiba-tiba aja jalan. Biar langsung kerja," katanya lagi.