Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk pelajar setempat dengan sasaran mencapai 160 ribu pelajar.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan, saat pencanangan kegiatan tersebut di SMP 15 Mataram, Selasa mengatakan, dengan target sasaran pelajar baik tingkat SD, SMP, maupun SMA sekitar 160 ribu, kegiatan CKG tidak bisa dilaksanakan satu atau dua bulan tapi bisa sampai satu tahun.

"Kami tidak bisa menargetkan sebulan atau dua bulan, sebab cek kesehatan harus dilakukan minimal satu kali setahun," katanya.

Misalnya, untuk di SMP 15 Mataram dengan 1.141 siswa kegiatan CKG yang dilaksanakan oleh tim dari Puskesmas Mataram dalam sehari ditarget 100 orang, maka kegiatan CKG akan selesai selama 10-11 hari.

Sementara masih banyak siswa di sekolah-sekolah lain yang menjadi wilayah kerja dari Puskesmas Mataram, begitu juga dengan puskesmas lainnya seperti SMP Negri 1 Mataram, SMP Negeri 2 Mataram, SD Negeri Mataram dan sekolah-sekolah lainnya.

Baca juga: Dinkes Mataram diminta kolaborasi dengan psikolog untuk CKG pelajar

Untuk pelaksanaan CKG pelajar, mulai hari ini tim dari 11 puskesmas se-Kota Mataram turun ke masing-masing wilayah kerja dan memberikan layanan CKG kepada siswa.

Cakupan pemeriksaan CKG pelajar, hampir sama seperti pada CKG umum yang dicanangkan bagi yang berulang tahun yakni meliputi skrining penyakit tidak menular (PTM), penyakit menular, organ mata, telinga, anemia, hipertensi, diabetes, dan potensi lainnya yang muncul karena gaya hidup.

Program tersebut merupakan salah satu langkah inisiatif yang cepat dan mudah dicapai Presiden Prabowo Subianto serta menjadi program pemeriksaan kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah.

"Ketika ada indikasi temuan penyakit, petugas akan memberikan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat puskesmas bahkan ke rumah sakit," katanya.

Baca juga: Pelajar di Mataram diperiksa kesehatan mental melalui program CKG

Selain itu, dalam kegiatan CKG juga diturunkan tim programer kesehatan jiwa yang akan melakukan skrining terhadap kesehatan mental siswa.

"Kalau ada indikasi siswa mengalami stres atau depresi, penanganan diarahkan ke psikolog yang sudah kami siapkan," katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr H Lalu Hamzi Fikri dalam kesempatan itu mengatakan, CKG pelajar lebih kepada upaya pencegahan agar dapat mengetahui lebih dini kondisi kesehatan anak.

Karena itu apa yang menjadi program tersebut diharapkan mendapat dukungan dari orang tua, sekolah, dan siswa untuk sama-sama mewujudkan anak-anak sehat dan kuat.

"Anak-anak yang hebat, harmoni, empati, berkarakter, dan tangguh semua bisa tercapai dengan sehat jiwa raga," katanya.

Baca juga: Cegah penyakit sejak dini, Disdik Mataram dorong program cek kesehatan gratis
Baca juga: Layanan cek kesehatan gratis pelajar di Mataram gunakan skala prioritas
Baca juga: Cek kesehatan gratis pelajar di Mataram ditargetkan mulai Agustus 2025
 


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025