Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal menyerukan aksi damai kepada para mahasiswa dan masyarakat yang melakukan unjuk rasa agar aktivitas ekonomi dan pembangunan daerah tidak terganggu.
"Kalau NTB tidak kondusif, ekonomi terganggu dan yang pertama merasakan dampaknya adalah rakyat. Karena itu kita semua harus menjaga kedamaian," kata Iqbal dalam keterangan yang dikutip di Mataram, Senin.
Pada 31 Agustus 2025, Iqbal melakukan silaturahmi dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dari Cipayung Plus serta sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB: Membaca makna dibalik api DPRD NTB
Pertemuan itu bertujuan untuk memperkuat komitmen bersama menjaga ketenangan dan kedamaian di Nusa Tenggara Barat.
Ia menegaskan bahwa menjaga suasana kondusif merupakan kepentingan bersama karena stabilitas daerah sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
"Kami tidak melarang mahasiswa untuk aksi. Pertemuan itu semata-mata silaturahmi, bukan untuk membatasi. Kami mengharapkan komitmen bersama agar penyampaian aspirasi dilakukan secara damai," kata Iqbal.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat dari kuartal ke kuartal pada triwulan II 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 6,56 persen yang didorong aktivitas industri pengolahan dan ekspor.
Baca juga: Sinergi warga dan aparat, NTB tetap kondusif pasca-demonstrasi
Sebanyak 15 dari 17 lapangan usaha mencatat pertumbuhan positif. Penyediaan akomodasi dan makan-minum tumbuh sebesar 17,83 persen didorong oleh peningkatan wisatawan dan okupansi hotel.
Adapun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang menyumbang 23,31 persen terhadap produk domestik regional bruto PDRB juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,80 persen ditopang oleh naiknya produksi padi sebesar 5,86 persen secara tahunan.
Konsumsi rumah tangga naik sebesar 2,89 persen secara kuartal ke kuartal menandakan daya beli masyarakat mulai pulih. Investasi atau PMTB juga mencatat kenaikan sebesar 1,08 persen menjadi indikator kepercayaan pelaku usaha.
Baca juga: Gubernur NTB ajak warga Mataram rawat kota dengan pembangunan nilai
Lebih lanjut Gubernur Iqbal mengapresiasi semangat mahasiswa dan pemuda yang menunjukkan kepedulian besar terhadap Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya pada 30 Agustus 2025, aksi unjuk rasa elemen mahasiswa dan masyarakat yang dilakukan di Kota Mataram menimbulkan berbagai kerusakan dari mulai pelemparan batu dan pengerusakan di kantor Polda NTB sampai pembakaran gedung DPRD NTB.
Sekretariat DPRD memproyeksikan nilai kerugian materiil akibat aksi pembakaran dan penjarahan di gedung DPRD NTB mencapai puluhan miliar rupiah. Ada dua gedung yang dibakar, yakni gedung rapat dan sidang, serta gedung gedung sekretariat.
Baca juga: Kapolda NTB tindak tegas pelaku perusakan di Gedung DPRD NTB
Baca juga: Gubernur NTB tempatkan tentara sebagai garda terdepan pengamanan fasilitas